Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani yang mana dibaca Rasulullah Saw ketika menyantap hidangan sahur. Selain itu, Rasulullah Saw juga mengatakan bahwa kurma merupakan sebaik-baik hidangan untuk sahur.
Di dalam kitab Sahihain dari Siti Aisyah radhiallahu anha disebutkan bahwa setiap malam Rasulullah Saw. selalu melakukan salat witir, mulai dari awal, pertengahan, dan akhir malam; dan akhir dari semua witir ialah di waktu sahur.
Disebutkan bahwa sahabat Abdullah ibnu Umar melakukan salat (sunat di malam hari), kemudian bertanya, "Hai Nafi’, apakah waktu sahur telah masuk?" Apabila dijawab, "Ya," maka ia mulai berdoa dan memohon ampun hingga waktu subuh. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami ibnu Waki', telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Hurayyis ibnu Abu Matar, dari Ibrahim ibnu Hatib, dari ayahnya yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar seorang lelaki yang berada di salah satu bagian dalam masjid mengucapkan doa berikut: Ya Tuhanku, Engkau telah memerintahkan kepadaku, maka aku taati perintah-Mu; dan inilah waktu sahur, maka berikanlah ampunan bagiku. Ketika ia melihat lelaki itu, ternyata dia adalah sahabat Ibnu Mas'ud r.a.
Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa kami (para sahabat) bila melakukan salat (sunat) di malam hari diperintahkan untuk melakukan istigfar di waktu sahur sebanyak tujuh puluh kali.
Sunnah Mengakhirkan Sahur
Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Serawat MA mengatakan, di antaranya Sunnah puasa Ramadhan yakni makan sahur dengan mengakhirkannya.
Para ulama telah sepakat tentang sunnahnya sahur untuk puasa. Meski demiian, tanpa sahur pun puasa tetap boleh.