Artinya: (Shalat) witir adalah hak bagi semua umat Islam, maka barang siapa yang suka untuk melakukan witir dengan lima rakaat, maka lakukanlah. Barang siapa yang suka melakukan witir dengan tiga rakaat, maka lakukanlah. Dan, barang siapa yang yang suka melakukan shalat witir dengan satu rakaat, maka lakukanlah. (HR Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Dengan demikian, sholat Witir bisa dikerjakan dengan 1, 3, 5, 7, 9, atau 11 rakaat. Biasanya, seseorang yang hendak melaksanakan sholat Witir 3 rakaat akan melakukannya dengan 2 rakaat salam dan 1 rakaat salam.
Walaupun mayoritas melaksanakan demikian, ada juga yang langsung menyambung 3 rakaat tersebut dengan satu salam. Cara kedua memang diperbolehkan dalam mazhab Syafi’i, tetapi cara pertama lebih dianjurkan.
Syekh Sulaiman al-Bujairami dalam kitab Hasyiyah al-Bujairami ala al-Manhaj menjelaskan bahwa, "Bagi orang yang melaksanakan witir lebih dari satu rakaat maka boleh baginya untuk menyambung witir dengan satu tasyahud di akhir rakaat atau dua tasyahud di dua rakaat terakhir. Hal ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Namun, praktik yang pertama (satu tasyahud) lebih utama. Dalam menyambung rakaat dilarang lebih dari dua tasyahud dan juga tidak boleh melakukan awal dari dua tasyahud sebelum dua rakaat terakhir, sebab praktik demikian tidak pernah ditemukan dalam shalat Rasulullah."
Sementara itu, sholat witir dilaksanakan pada malam hari setelah mengerjakan sholat isya’ sampai terbit fajar shadiq. Maka apabila seseorang belum melaksanakan sholat isya’, sholat witir belum boleh dilakukan walaupun telah masuk pada waktu isya’.