Keutamaan bacaan ini dijelaskan dalam lanjutan hadis tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dengan penuh keyakinan, lalu ia meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dengan penuh keyakinan, lalu ia meninggal sebelum waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.”
Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan bacaan istighfar ini bagi siapa saja yang mengamalkannya dengan keyakinan penuh kepada Allah. Semoga kita termasuk golongan yang senantiasa menjaga amalan ini dan mendapatkan keberkahan serta ampunan dari-Nya.
Dzikir pendek sehari-hari bukan hanya sekadar amalan ringan, tetapi juga merupakan investasi spiritual yang sangat berharga. Dengan membiasakan diri melantunkan kalimat-kalimat thayyibah di sela-sela kesibukan, kita senantiasa terhubung dengan Sang Pencipta dan memohon rahmat serta ampunan-Nya.Wallahu a’lam bish-shawab.