JAKARTA, iNews.id - Ribuan peserta dari tokoh agama, ASN Kemenag, komunitas lintas iman, hingga masyarakat umum mengikuti Harmony Fun Walk Lintas Agama di kawasan Car Free Day Jakarta, Minggu (16/11/2025).
Acara yang diinisiasi Kementerian Agama itu menjadi puncak peringatan Hari Toleransi Internasional. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi ruang publik yang meneguhkan pesan persaudaraan dan kebangsaan.
Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad mengungkapkan, harmoni antaragama merupakan prasyarat penting bagi keberlanjutan kehidupan berbangsa.
Menurut Abu, sebesar apa pun potensi sumber daya manusia dan kekayaan alam yang dimiliki, tidak akan menghasilkan kemaslahatan tanpa fondasi kerukunan. “Indonesia adalah rumah bersama. Karena itu, nilai rukun, saling menghormati, dan cinta kemanusiaan harus selalu kita jaga,” ujarnya.
Dia, mengatakan, toleransi tidak boleh berhenti sebagai slogan, tetapi harus hadir dalam perilaku yang menjunjung harmoni sosial dan kemanusiaan.
Abu juga mengapresiasi kehadiran seluruh unsur lintas agama yang menunjukkan bahwa komitmen masyarakat terhadap toleransi tetap kuat dan hidup.
Abu menambahkan, Harmony Fun Walk merupakan bagian dari rangkaian besar kegiatan The Wonder of Harmony yang berlangsung sepanjang November 2025. Sebelumnya, telah digelar Expo Syiar Budaya Islam, Workshop Pemetaan Potensi Sosial Keagamaan, Bimbingan Remaja Usia Nikah, Ngaji Budaya, serta Kompetisi Film Islami.
“Setelah kegiatan hari ini, rangkaian masih berlanjut dengan Ijtima Ulama Tafsir Al-Quran, Interfaith Harmony untuk Pemuda, Penyerahan Sertifikasi Wakaf, Festival Majelis Taklim, Sakinah Family Run, hingga Konser Toleransi dan Cinta Kemanusiaan,” katanya.
Dia berharap, seluruh aktivitas lintas agama ini menjadi energi positif dalam memperkuat moderasi beragama. Abu menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama dan jajaran Kemenag atas kolaborasi yang terus terbangun.
Dia mengungkapkan pentingnya kerja bersama dalam merawat semangat toleransi sebagai nilai sosial yang mengikat bangsa. “Semoga semangat harmoni terus tumbuh dalam kehidupan berbangsa. Tugas kita bersama menjaga rukun tanpa retak,” ungkapnya.
Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan, harmoni adalah fondasi penting dalam menjaga kemakmuran bangsa. Sehebat apa pun kualitas sumber daya manusia atau sumber daya alam yang dimiliki, semuanya tidak akan bermakna tanpa nilai persaudaraan dan saling menghormati. “Harmoni adalah ruh pembangunan,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan seperti Fun Walk mempertemukan umat beragama dalam suasana yang hangat, sehingga memperkuat interaksi positif di ruang publik.
Ali Ramdhani menilai Indonesia memiliki modal sosial besar berupa keragaman yang dirajut oleh nilai-nilai luhur setiap agama. Karena itu, peringatan Hari Toleransi menjadi momentum untuk memperkuat komitmen menjaga keberagaman dalam bingkai kebangsaan. “Kerukunan bukan hanya konsep moral, tetapi kebutuhan bersama untuk masa depan Indonesia,” ujarnya.
Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi juga mengungkapkan bahwa cita-cita Indonesia emas akan terwujud apabila seluruh elemen bangsa hidup dalam suasana rukun. Ia menyebut harmoni sebagai syarat kemajuan sosial dan ekonomi. “Kerukunan adalah jalan menuju kesejahteraan bersama,” ujarnya.