Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, Pagelaran Wayang dalam momentum Hari Santri bermaksud untuk melestarikan kearifan lokal yang digagas dan diwariskan oleh Walisongo.
“Sunan Kalijaga menyisipkan pesan moral dan dakwah melalui pertunjukan wayang. Melalui wayang, ia membumikan nilai-nilai agama dalam konteks keindonesiaan,” kata Ramdhani.
Selain pagelaran wayang, rangkaian Hari Santri juga dimeriahkan dengan Sayembara Santri Siaga Jiwa Raga. Dari sayembara ini, tekumpul 1.306 karya, yang terdiri dari lomba VAKSIN (Video Aksi Santri-Kiai Nusantara), Surat Santri untuk Presiden dan Menteri, Santri Sehari Menjadi Menteri, dan Challenge Ucapan Selamat Hari Santri.
Puncak peringatan Hari Santri dilakukan dengan Upacara Bendera pada 22 Oktober 2021, di halaman kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Malamnya, Kemenag menggelar Santriversary Malam Puncak Hari Santri, di Auditorium HM Rasjidi, Jalan MH Thamrin.