2. Surat Al Fatihah ayat 7
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Shirootholladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhoooooolliiin.
Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
3. Surat Al Ikhlas ayat 3
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
Lam yalid wa lam yuulad.
Artinya: Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan".
4. Surat Al Ikhlas ayat 4
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Wa lam yakullahuu kufuwan Ahad.
Artinya: dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".
Dikutip dari Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah- PISS KTB, hukum mempelajari Ilmu Tajwid secara teori adalah fardhu kifayah, bila sebagian orang dari suatu kaum telah mempelajarinya maka gugur kewajiban atas lainnya sedangkan hukum membaca Alquran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah fardhu 'ain.
Maka diwajibkan bagi seseorang saat membaca Alquran sesuai dengan kaidah tajwid yang benar yang ia dapatkan dengan cara musyafahah (tatap muka dengan seorang guru).
Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4).