JAKARTA, iNews.id - Hukum bacaan mad thobi'i penting diketahui Muslim supaya bisa membaca Alquran dengan baik dan benar serta tartil. Selain itu, membaca Alquran juga harus mengetahui panjang dan pendeknya ayat.
Salah satu upaya agar bisa membaca Alquran dengan baik dan tartil yakni mengetahui ilmu tajwid. Dalam Buku Quran Hadis Kelas VII MTs Kemenag, tajwid menurut bahasa berasal dari jawwada, yujawwidu atau tajwidan (membaguskan atau membuat bagus)
Ilmu tajwid ialah ilmu yang mempelajari bagaimana cara membaca dengan baik. Ilmu ini ditujukan dalam pembacaan Al Quran, meskipun pengucapan huruf-huruf hijaiyah (alfabet Arab dari alif sampai ya) di luar Al Quran juga harus dilakukan karena pengucapan yang tidak tepat akan menghasilkan arti yang lain.
Salah satu ilmu tajwid yakni tentang hukum bacaan Mad Thobi'i atau mad asli. Mad Thobi’i merupakan satu dari bagian (cabang) dari Hukum Mad. Secara bahasa Mad Thobi’i mempunyai arti alami atau biasa, yaitu tidak lebih dan juga tidak kurang. Dibaca dengan panjang 2 harakat atau 1 alif.
Menurut ulama ahli tajwid, hukum bacaan mad thobi'i adalah memanjangkan suara huruf yang wajib dipanjangkan. Disebut mad thobi'i apabila setelah huruf mad tidak ada huruf yang sukun.
Mad Thobi’i ini sering disebut dengan istilah lain sebagai Mad Asli, artinya adalah asal mula suatu kejadian.
Pengertian Mad Thobi'i yaitu memperpanjang atau memanjangkan bacaan pada saat bertemunya dengan huruf-huruf hijaiyah yang termasuk ke dalam hukum Mad.
Huruf mad thobi'i itu ada tiga yaitu ,( ي ) 'ya) , و ) wawu dan alif ( ا ). Adapun syarat huruf mad thobi'i adalah apabila wawu jatuh setelah dhummah, ya' jatuh setelah kasroh, dan alif jatuh setelah fathah.
1. Huruf hijaiyah dengan harakat Fathah ( ــــَــ ) ketemu dengan huruf hijaiyah Alif ( ا );
2. Huruf hijaiyah dengan harakat Kasrah ( ـــــِـــ ) ketemu huruf hijaiyah Ya Sukun ( يْ );
3. Huruf hijaiyah dengan harakat Dhammah ( ـــــــُــــــ ) ketemu dengan huruf Waw sukun ( وْ )
Huruf-huruf itu dibaca dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.
Para ulama hali tajwid membagi jenis mad thobi'i menjadi 3 di antaranya:
1. Mad Thobi'i Dhoriri (tampak)
Mad Thobi'i dhoriri terjadi apabila ada salah satu huruf mad tersebut tanda-tandanya jelas. Sehingga dapat diketahui langsung. Misalnya, posisi wawu sukun jatuh setelah dhommah, ya sukun jatuh setelah kasroh, dan alif jatuh setelah fathah.
Contoh Mad Thobi'i Dhorori:
وَيُقِيْمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Alasannya: ya sukun jatuh setelah huruf qaf berharakat kasrah, wawu sukun jatuh setelah mim berharakat dhommah dan alif sukun jatuh setelah mim berharakat fathah.