JAKARTA, iNews.id - Apa hukum tajwid apabila ada fathatain di akhir ayat? Fathatain di akhir ayat memang sering dijumpai dalam Al Quran.
Sebagaimana diketahui, membaca Al Quran haruslah berpedoman pada hukum bacaan atau Ilmu Tajwid. Hal itu supaya bisa membaca ayat Al Quran dengan baik, benar, dan tartil.
Apabila menjumpai fathatain di akhir ayat dan diwaqafkan, maka hukumnya adalah Mad Iwad. Berikut ini adalah penjelasannya.
Mad Iwad merupakan salah satu hukum bacaan mad yang termasuk bagian Mad Far'i. Mad secara bahasa artinya memanjangkan, sedangkan iwad artinya ganti tanwin.
Maka, pengertian Mad Iwad adalah bacaan tanwin yang diganti dengan bacaan mad dan dibaca panjang. Hukum bacaan disebut Mad Iwad apabila ada fathatain ( ـً ) pada akhir kata karena Waqaf (berhenti) dan dibaca mad sebagai pengganti tanwin. Sehingga, harakat tanwin tidak lagi dibunyikan.
Cara membaca hukum mad iwad adalah dibaca dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan, seperti panjang Mad Thabi’i.
Sebagai catatan, hukum Mad Iwad yang dijelaskan tersebut tidak berlaku pada bacaan Ta’ Marbutah ( ىة , ة ). Apabila ada Ta’ Marbutah berharakat fathatain ( ـً ) dan diwaqafkan, maka membacanya harus mengubah Ta’ Marbutah menjadi Ha’ ( ه, ىه ) sukun/mati.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا
Latin: Alhamdulillaahil ladzii angzala 'alaa 'abdihil kitaaba walam yaj'allahuu 'iwajaa
Keterangan: Hukum bacaan mad Iwad terdapat pada lafal عِوَجًا. Lafal tersebut tidak dibaca iwajaan, melainkan iwajaa.
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ
Alladzii kholaqol mauuta wal khayaata liyabluwakum ayyukum akhsanu 'amalaa
Keterangan: Hukum Bacaan Mad Iwad terdapat pada lafal عَمَلًاۗ. Lafal tersebut tidak dibaca amalaan, tapi dibaca amalaa.
الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ
Alladzii kholaqo sab'a samaawaating thibaaqoo
Keterangan: Hukum Bacaan mad Iwad terdapat pada lafal طِبَاقًاۗ. Lafal tersebut tidak dibaca thibaaqon, melainkan thibaaqoo.
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ
Latin: Wara aitannaasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa
Keterangan: Hukum mad iwad terdapat pada lafal اَفْوَاجًاۙ. Lafal tersebut tidak dibaca afwaajaan, tetapi afwaajaa.
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
Latin: Fasabbikh bikhamdi rabbika wastaghfirhu innahuu kaana tawwaabaa
Keterangan: Hukum mad iwad terdapat pada lafal تَوَّابًا. Lafal tersebut tidak dibaca tawwaabaan, melainkan tawwaabaa.
اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ
Latin: Alam Naj'alilardho mihaadaa
keterangan: Hukum bacaan mad iwad terdapat pada lafal مِهٰدًاۙ. Lafal tersebut tidak dibaca mihaadaan, melainkan mihaadaa.