JAKARTA, iNews.id - Hukum tajwid Al Isra Ayat 26-27 penting untuk disimak. Pasalnya, terdapat banyak kaidah bacaan atau hukum tajwid yang perlu dipahami dalam dua ayat tersebut.
Melafalkan bacaan ayat Al Quran sesuai tajwid sangat penting supaya ayat yang dibaca tidak salah arti dan maknanya. Surat Al Isra Ayat 26-27 menjelaskan tentang ajaran agar kamu mukmin harus menyisihkan harta berupa zakat.
Ada juga anjuran untuk bersedekah kepada orang-orang miskin dan mereka yang dalam perjalanan. Selain itu, kamu Muslim dilarang hidup dengan menghambur-hamburkan harta.
Berikut ini adalah hukum tajwid Al Isra Ayat 26-27 lengkap dengan bunyi ayat, latin, terjemahan, dan penjelasannya secara rinci yang dilansir iNews.id, Selasa (13/9/2022).
وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا ٢٦
Latin: Wa aati zal qurbaa haqqahoo walmiskeena wabnas sabeeli wa laa tubazzir tabzeeraa
Artinya: "Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada) orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros." (QS Al Isra: 26)
1. وَاٰ = Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
2. الْقُ = Alif lam qamariyah sebab huruf alif lam bertemu huruf qaf. Dibaca secara jelas.
3. بٰى = Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. قَّهٗ = Mad shilah qashirah alasannya aksara ha (kata ganti) berjumpa dengan aksara selain hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. الْمِ = Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu mim. Dibaca secara jelas.
6. كِيْ = Mad thabi’i karena huruf kaf berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. ابْنَ = Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
8. السَّ = Alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke abjad sin).
9. بِيْ = Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ba berharakat kasrah berjumpa ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. وَلَا = Mad thabi’i sebab huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. تَبْ = Qalqalah sugra sebab huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
12. ذِيْ = Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. يْرًا = Mad ‘iwad alasannya adalah ra berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا ٢٧
Latin: Innal mubazzireena kaanoo ikhwaanash shayaateeni wa kaanash shaytaanu li Rabbihee kafooraa
Artinya: "Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS Al Isra: 27)
1. اِنَّ = Ghunnah karena nun bertanda tasydid. Cara membacanya dengung ditahan 3 harakat.
2. الْمُ = Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu mim. Dibaca secara jelas.
3. رِيْ = Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. كَا = Mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, aksara bersukun, abjad yang diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. نُوْٓ = Mad jaiz munfasil karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
6. خْوَا = Mad asli atau mad thabi’i sebab huruf wau berharakat fathah berjumpa alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. الشَّ = Alif lam syamsiyah sebab huruf alif lam berjumpa karakter syamsiyah syin. Dibaca idgham (masuk ke aksara syin).
8. يٰطِ = Mad thabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
9. طِيْ = Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum abjad yang diwakaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 hingga 6 harakat.
10. وَكَانَ = Mad asli atau mad thabi’i karena huruf kaf berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
11. الشَّ = Alif lam syamsiyah sebab huruf alif lam berjumpa huruf syamsiyah syin. Dibaca idgham (masuk ke karakter syin).
12. شَّيٰ = Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh syin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
13. طٰ = Mad thabi’i karena huruf tha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak berjumpa hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.