Ibnu Katsir menerangkan bahwa Allah Swt memulai surat ini dengan mengagungkan diri-Nya dan menggambarkan kebesaran peran-Nya, karena kekuasaan-Nya melampaui segala sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh seorang pun selain Dia sendiri. Maka tidak ada Tuhan selain Dia, dan tidak ada Rabb selain Dia.
Nabi SAW Didatangi Jibril
Sebelum melakukan perjalanan suci Isra Mi'raj, Nabi Muhammad SAW yang tengah duduk di masjid didatangi malaikat Jibril. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik.
Ketika itu Rasulullah Saw mengalami Isra dari Masjid Ka'bah (Masjidil Haram). Disebutkan bahwa ada tiga orang datang kepadanya sebelum ia menerima wahyu, saat itu ia (Nabi Saw.) sedang tidur di Masjidil Haram. Orang pertama dari ketiga orang itu berkata, "Yang manakah dia itu?" Orang yang pertengahan menjawab, "Orang yang paling pertengahan dari mereka. Dialah orang yang paling baik." Orang yang terakhir berkata, "Ambillah yang paling baik dari mereka.
Kemudian Jibril membelah bagian antara tenggorokan sampai bagian ulu hatinya, lalu ia mencuci isi dada dan perutnya dengan memakai air zamzam. Ia lakukan hal ini dengan tangannya sendiri sehingga bersihlah bagian dari tubuh Nabi Saw dengan berisikan iman dan hikmah.
Naik Buraq
Setelah itu, Malaikat Jibril membawa Buraq, maka Buraq seakan-akan menggerak-gerakkan ekornya. Lalu Malaikat Jibril berkata kepadanya, "Diamlah, hai Buraq. Demi Allah, tiada seorang pun yang menaikimu semisal dengan dia!"
Diapit Malaikat Jibril, Rasulullah SAW kemudian berangkat dengan mengendarai Buraq. Dalam perjalanan, Nabi SAW medapat berbagai godaan yakni ada suara yang menyuruhnya mendekat hingga ditawari minum air, arak atau susu. Namun, Nabi SAW lebih memilih susu.
Malaikat Jibril kemudian berkata kepada Nabi SAW berkata kepadanya, "Engkau telah memilih fitrah. Seandainya kamu memilih air, niscaya kamu tenggelam dan umatmu akan tenggelam pula. Dan seandainya kamu memilih arak (khamr), tentulah kamu sesat dan sesat pula umatmu. Sedangkan suara yang memanggil Nabi adalah iblis yang akan menyesatkan manusia.