JAKARTA, iNews.id - Kapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 2025 penting muslim ketahui agar tidak terlewat menjalankan amalan ibadah. Selain terkait dengan hari libur nasional, mengetahui Tahun Baru Islam 2025 atau 1 Muharram 1447 H juga berkaitan dengan amalan ibadah.
Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriah merupakan momen penting bagi Muslim karena berkaitan erat dengan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.
Bulan Muharram adalah momen terbaik untuk meningkatkan kebaikan dan ketakwaan kepada Allah. Di bulan Muharram ini terdapat hari yang istimewa, yaitu hari ‘Asyura.
Jika mengacu kalender nasional, Tahun Baru Islam 1 Muharram 2025 / 1447 H jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025. Tahun Baru Islam juga ditetapkan sebagai hari libur nasional berdasarkan SKB 3 Menteri.
Sejarah tahun baru islam dengan penetapan 1 Muharram sebagai awal kalender hijriah tidak lepas dari ijtihad politik Khalifah Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu. Motivasi terbentuknya penanggalan tersebut guna kelancaran sistem kenegaraan ketika itu.
Ustaz Ahmad Zarkasih dalam Bukunya berjudul "Sejarah pembentukan Kalender Hijriyah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, dalam kitabnya Fathul-Baari (7/268), Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menyebutkan secara detail runutan kejadian lahirnya penanggalan hijriyah tersebut.
Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menceritakan setelah 2,5 tahun menjabat sebagai khalifah, tepatnya pada tahun ke 17 Hijrah, Sayyidina Umar mendapat kiriman surat dari salah satu gubernurnya, yaitu Abu Musa al-Asy’ari yang mengadu kalau kebingungan; karena banyak surat Sayyidina Umar yang datang tapi tidak ada tanggalnya.
Karena itu, Abu Musa menyarankan kepada Sayyidina Umar untuk membuat sebuah penanggalan agar tidak terjadi lagi kebingungan di antara gubernur-gubernurnya.
Mendapat aduan dan tersebut, akhirnya Sayydina Umar memanggil semua staf dan orang penting-nya untuk berdiskusi merumuskan dan memformulasikan sebuah penanggalan agar tidak lagi ada yang kebingungan.
Dalam diskusi itu, ada yang mengusulkan tahun pertama dimulai di Tahun Gajah; di mana Nabi SAW lahir. Ada juga yang mengusulkan di tahun wafatnya Nabi. Dan tidak sedikit yang mengusulkan di tahun Nabi diangkat menjadi Rasul saat wahyu pertama turun. Ada juga opsi di tahun hijrahnya Nabi ke Madinah.
Empat opsi ini akhirnya sayyidina Umar memutuskan untuk memuali tahun di tahun hijrahnya Nabi dari Mekah ke Madinah atas usulan dan rekomendasi Sayyidina Utsman dan Ali r.a.
Sayyidina Umar tidak memilih tahun kelahiran dan tahun diangkatnya Nabi menjadi Rasul karena memang ketika itu juga mereka masih berselisih tentang waktu kapan tepatnya Nabi lahir, dan kapan wahyu pertama turun.