JAKARTA, iNews.id- Kapan waktu yang haram untuk sholat taubat? Pertanyaan tersebut mungkin banyak dilontarkan oleh orang yang ingin mendapat ampunanNya.
Dilansir dari Rumaysho, sholat taubat adalah shalat yang disunnahkan berdasarkan kesepakatan empat madzhab.
Hal ini berdasarkan hadits Abu Bakr Ash Shiddiq, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ». ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ) إِلَى آخِرِ الآيَةِ
“Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali Allah akan mengampuninya.” Kemudian beliau membaca ayat ini: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (HR. Tirmidzi no. 406, Abu Daud no. 1521, Ibnu Majah no. 1395. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Mengenai kapan waktu pelaksanaan sholat taubat, Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, diperbolehkan melaksanakan sholat taubat baik pagi, siang atau malam. Bahkan pada saat waktu terlarang untuk solat sekalipun.
وَكَذَلِكَ صَلَاةُ التَّوْبَةِ فَإِذَا أَذْنَبَ فَالتَّوْبَةُ وَاجِبَةٌ عَلَى الْفَوْرِ وَهُوَ مَنْدُوبٌ إلَى أَنْ يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَتُوبَ كَمَا فِي حَدِيثِ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ
“Demikian pula shalat taubat (termasuk shalat yang memiliki sebab dan harus segera dilakukan, sehingga boleh dilakukan meskipun waktu terlarang untuk shalat. Jika seseorang berbuat dosa, maka taubatnya itu wajib, yaitu wajib segera dilakukan. Dan disunnahkan baginya untuk melaksanakan shalat taubat sebanyak dua raka’at. Lalu ia bertaubat sebagaimana keterangan dalam hadits Abu Bakr Ash Shiddiq.”[Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, 23/215, Darul Wafa’)
Namun sebelum mengerjakan sholat taubat, hendaknya seorang muslim telah memenuhi syarat-syarat bertaubat.
Penjelasan tentang syarat-syarat taubat ini berasal dari Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Syarh Riyadhus Sholihin.
1. Menyesali dosa yang diperbuat
2. Taubat dilakukan secar aikhlas bukan karena alasan duniawi semata
3. Segera tinggalkan perbuatan dosa
4. Tidak mengulangi perbuatan dosa
5.Menyegerakan bertaubat setelah bermaksiat sebelum ajal atau hari kiamat tiba.