Dalam surat tersebut juga ditegaskan bahwa Allah akan melakukan perhitungan terhadap amal perbuatan yang telah mereka kerjakan.
Allah akan membalaskannya kepada mereka. Jika amalnya baik, maka balasannya baik; dan jika amalnya buruk, maka balasannya buruk pula.
نَحْنُ نُحَاسِبُهُمْ عَلَى أَعْمَالِهِمْ وَنُجَازِيهِمْ بِهَا، إِنْ خَيْرًا فَخَيْرٌ، وَإِنْ شَرًا فَشَرٌّ
Karena itu, jika imam membaca ayat terakhir dari surat ini yakni {ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ} artinya: kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka".
Menurut ulama tafsir, ketika mendengar ayat tersebut dianjurkan untuk membaca rabbi hasibni hisaban yasiira. Ya Tuhanku hisablah hamba dengan hisab yang ringan.
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim, dari Sayidah Aisyah, dia berkata:
“Saya mendengar Nabi Saw berkata, ‘Allohumma hasibni hisaban yasira.’ Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud hisab yang ringan?’ Nabi Saw berkata, ‘Dia diperlihatkan kesalahannya kemudian dia diampuni. Sesungguhnya siapa saja yang dipersulit hisabnya pada hari itu, maka dia celaka.”
Wallahu A'lam.