Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi. "Grup-grup muda bekerja sama dengan penggiat seni berpengalaman untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan kasidah,” katanya.
Menurut Wida, juri juga memberi perhatian pada adab dan etika penampilan, yang dianggap sama pentingnya dengan vokal maupun aransemen musik. “Hal ini bertujuan agar pesan yang disampaikan lebih menyentuh dan membangun karakter audiens,” katanya.
Wida berharap syiar kasidah terus menggema, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. “Melalui kasidah, nilai-nilai moral dan spiritual dapat tersampaikan dengan cara yang indah dan menyentuh hati masyarakat, sebagai simbol Islam yang damai, sejuk, dan harmonis,” katanya.
Puncak Festival Seni Budaya Islam 2025 di Kendari akan mengusung tema Kasidah Kolaborasi, menghadirkan harmoni musik dan kreativitas dalam satu panggung. Acara ini dirancang untuk menarik generasi muda, khususnya milenial dan Gen Z, agar ikut serta merasakan semangat kebersamaan serta nilai budaya Islam yang terkandung dalam kasidah.