Saudaraku….
Ayat kedua, Allah SWT menggunakan ‘Malam-malam yang Sepuluh’ sebagai sumpah. Maka hal itu menunjukkan betapa agung dan mulainya sepuluh malam tersebut. Jika merujuk kepada hadis yang diriwayatkan dari Imam Bukhari, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ، يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَلاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ.
“Tidak ada hari dimana suatu amal shalih lebih dicintai Allah SWT melebihi amal shalih yang dilakukan di hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah)“. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad) dan tidak ada satu pun yang kembali (ia mati syahid)”.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa yang dimaksud sepuluh malam tersebut adalah sepuluh hari pertama di awal bulan dzulhijjah.
Berdasarkan ayat dan hadis di atas, maka pada supuluh hari di awal bulan dzulhijjah memiliki keistimewaan yang luar biasa. sehingga, para ulama sangat menganjurkan untuk memperbanyak amal shaleh. Seperti, dzikir; takbir, tahmid, tasbih, baca al-Qur’an, memperbanyak shalat sunat, memperbanyak sedekah dan lain-lain. Dan diantara kesunahan yang dianjurkan Rasulullah SAW bagi orang yang sudah berniat qurban, maka tidak memotong kuku dan rambut sampai hari idul qurban. Imam Nawawi berpendapat bahwa larangan memotong kuku dan rambut tersebut agar kiranya bagi orang yang sudah niat berqurban akan mendapatkan paha yang lebih sempurna dan akan mendapat ampunan terhadap seluruh anggota tubuhnya tanpa di potong sedikit pun.