Khutbah Jumat Singkat di Bulan Rabiul Akhir Edisi 4 Oktober 2024

Kastolani Marzuki
Ilustrasi khutbah Jumat Bulan Rabiul Akhir. (Foto: Freepik)

Lanjutan Khutbah I

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Ikhtiar dan tawakal adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat mendayung perahu, ikhtiar merupakan dayung sebelah kanan dan tawakkal merupakan dayung sebelah kiri. Jika dayung itu kita gunakan secara seimbang, maka kita dapat sampai di tepian dengan lancar. Lain halnya ketika satu dayung saja yang dikayuh, maka kita akan berputar di situ saja.

Kesatuan antara ikhtiar dan tawakkal ini dapat kita ambil contoh dalam sebuah hadis. Diceritakan suatu hari saat Rasulullah akan mengerjakan shalat Asar di Madinah, tiba-tiba datang seorang yang membawa unta merah—harganya mahal—dan melepaskan untanya begitu saja. Kemudian ia memasuki masjid untuk ikut shalat berjamaah. Mengetahui hal ini Rasul bertanya, “Hai fulan, mengapa engkau lepaskan untamu?” Orang itu menjawab, “Aku bertawakal kepada Allah, kalau Allah takdirkan hilang, meski untaku diikat, pasti akan hilang. Akan tetapi jika Allah takdirkan tidak hilang, maka meski untanya dilepaskan tetapi tidak hilang.” Mendengar jawaban tersebut Rasulullah bersabda, “Ikatlah untamu, kemudian bertakwalah kepada Allah.”

Sehingga kita mengetahui tawakal saja tanpa ikhtiar tidak diperbolehkan dalam agama. Sampai-sampai dalam sebuah kisah sahabat Umar pernah menegur sahabat yang kerjanya hanya berdoa di masjid. Beliau mengingatkannya, “tidak ada hujan uang dari langit.”

Jamaah Jumat Rahimakumullah

Dari kisah ini dapat kita simpulkan, bahwa ikhtiar itu penting, dan tawakal juga penting. Karena dalam kehidupan nyata kita sering mengalami usaha yang tidak selamanya sepadan dengan asa. Ada misteri yang sering tak terjawab dari setiap tahap perjalanan hidup manusia. Terkadang kita sudah merasa sangat berusaha, namun hasilnya tak sesuai harapan. Di sisi lain kita sudah berusaha ala kadarnya, namun ternyata hasil yang didapat melebihi target yang dibuat. Dari semua yang ditakdirkan oleh Allah di hidup ini kita harus menegaskan sikap ridha. Rasulullah bersabda:

ومن سعادة ابن آدم رضاه بما قضاه الله ومن شقوة ابن آدم سخطه بما قضى الله عز وجل

“Di antara kebahagiaan anak Adam adalah ridha terhadap takdir Allah, dan di antara kesengsaraannya adalah benci terhadap takdir Allah.

Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah untuk senantiasa melakukan ikhtiar-ikhtiar terbaik. Sebagai upaya pengabdian kita kepada-Nya. Semoga kita dianugerahkan keteguhan iman dan takwa agar senantiasa bertawakal kepada-Nya. Serta diberikan sikap ridha pada semua takdir yang diberikan pada Allah.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
6 bulan lalu

Khutbah Jumat Singkat Edisi 16 Mei 2025, Perbanyak Amal Ibadah di Bulan Haram

Muslim
11 bulan lalu

Khutbah Jumat Singkat 6 Desember 2024: 7 Adab Menjaga Keselamatan Lisan

Muslim
12 bulan lalu

Khutbah Jumat Singkat tentang Akhlak, Penuh Hikmah dan Keteladanan

Muslim
1 tahun lalu

Khutbah Jumat Singkat Bulan Rabiul Akhir: Mencintai Ahlul Bait Rasulullah SAW

Muslim
1 tahun lalu

Khutbah Jumat Singkat Akhir Bulan Maulid Menyentuh Hati: Istikamah Mencintai Nabi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal