Adapun dalil hadits mengenai kewajiban shalat di antaranya adalah hadits yang terdapat dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim:
فَرَّضَ اللهُ على أُمَّتِى لَيْلَةَ الإِسْرَاءِ خَمْسِيْنَ صَلاَةً فَلَمْ أَزَلْ أُرَاجِعُهُ وأَسْأَلهُُ ُالتَّخْفِيْفَ حَتّى جَعَلَهَا خَمْسًا فِىْ كُلِّ يَوْمٍ ولَيْلَةٍ
Artinya: “Allah SWT pada malam Isra’ mewajibkabkan atas umatku lima puluh shalat, kemudian aku terus-menerus kembali kepada Allah dan memohon keringan sehingga Allah menjadikannya menjadi lima shalat sehari semalam.”
Shalat fardhu yang wajib dikerjakan oleh segenap umat Islam adalah shalat lima waktu. Yaitu, shalat zhuhur, ashar, maghrib, isya’ dan subuh.
Jamaah Jumat rahimakumullah
Sholat memang begitu penting dan asasi dalam interaksi hubungan vertikal dengan Allah Ta’ala dan juga horizontal dengan sesama.
Dikatakan ada hubungan dengan sesama adalah ketika seseorang melakukan Ibadah Sholat Berjama’ah maka secara otomatis juga dia akan berinteraksi dengan tetangga dan saudara di sekitar Masjid.
Sholatlah yang mampu mempertemukan satu dengan yang lain dan sholatlah yang mampu menjadi ajang silaturahim antar satu muslim dengan muslim yang lain.
Di antara urgensi yang lain tentang keutamaan sholat tentu sedikit banyak sudah kita ketahui dari kitab, kajian dan berbagai macam bacaan serta ceramah.
Di antaranya sholat sebagai tiang agama, sholat sebagai kepalanya Ibadah dan amalan yang akan pertama kali menjadi hitungan Allah Ta’ala di hari perhitungan adalah sholat.
Sebanyak apa pun ibadah yang kita kerjakan namun luput dari membawa catatan sholat maka Ibadah tersebut akan menjadi sia-sia belaka.