Kisah Soekarno dan Kembalinya Kumandang Azan di Masjid Biru Rusia

Anton Suhartono
Kastolani Marzuki
Masjid Biru di Rusia yang berdiri megah. (Foto:AFP)

JAKARTA, iNews.id - Selain makam Imam Bukhari, jejak diplomasi Presiden Soekarno di Rusia lainnya yang sangat monumental yakni kembalinya kumandang azan di Masjid Biru atau Masjid Raya Saint Petersburg.

Memang, bukan Pemerintah Indonesia yang membangunnya. Namun atas desakan Bung Karno, pemerintahan Uni Soviet kala itu bersedia kembali memfungsikan masjid megah itu setelah sempat dialihfungsikan sebagai gudang obat dan peralatan medis.

Saat kekuasaan Komunis, hampir semua masjid dan gereja di Rusia ditutup, termasuk Masjid Biru yang dibangun pertama kali pada 1907 dan mulai digunakan pada 1913.

Saat pertama kali dibuka, masjid ini merupakan yang terbesar di Eropa, di luar Turki. Pengembangan masjid pada 1940 berhasil menambah daya tampungnya menjadi 5.000 jamaah. Setiap menaranya dibangun menjulang setinggi 49 meter. Selain itu kubah di bangunan utama dibuat setinggi 39 meter.

Pada 1956, saat menyambangi Rusia, Soekarno berniat melihat dan salat di Masjid Biru. Namun, pasukan Soviet tidak mengizinkan dan memintanya untuk salat di hotel saja.

Permintaan itu diamini Soekarno. Tapi sebelum pulang ke Tanah Air, dia meminta kepada pemimpin Uni Soviet kala itu, Nikita Khrushchev, untuk mengembalikan fungsi masjid. Khrushchev pun memenuhi permintaan Soekarno. Tak lama kemudian, menara-menara Masjid Biru kembali menggemakan suara azan.

Masjid Biru dibangun oleh arsitek Nikolai Vasilyev atas izin Tsar Nikolai II pada 1907. Vasilyev memberi ornamen berwarna toska pada kubahnya. Inilah yang membuatnya disebut Masjid Biru.

Penemuan makam perawi hadits Nabi Muhammad SAW termasyhur, Imam Bukhari di Samarkand yang kini bernama Uzbekistan juga tidak lepas dari peran Presiden Soekarno.

Presiden pertama RI itu memang saat itu disegani oleh berbagai negara. Bukti-bukti keandalan diplomasinya pun masih bisa dirasakan saat ini, termasuk di Rusia.

Selain Masjid Biru, ada jejak Islam lainnya di Rusia yang berhasil diungkap atas peran Soekarno.

Kisah penemuan makam Imam Bukhari itu berawal ketika pada 1961, pemimpin Uni Soviet kala itu, Nikita Khrushchev mengundang Soekarno ke Moskow.

Pemimpin berjuluk Putra Sang Fajar itu pun bersedia datang tapi meninggalkan syarat, yaitu Khrushchev harus dapat menemukan makam seorang perawi hadits Nabi Muhammad SAW, Imam Bukhari.

Khrushchev pun memerintahkan jajarannya untuk menemukan makam.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Nasional
22 hari lalu

Kabar Duka, Yurike Sanger Istri ke-7 Presiden Soekarno Meninggal Dunia

Seleb
4 bulan lalu

The Real Princess! Syahrini dan Dewi Soekarno Makan Bareng di Jepang

Internasional
9 bulan lalu

Mantan Istri Presiden Soekarno Dewi Soekarno Didenda Rp3 Miliar di Jepang, Ini Kronologi Kasusnya

Bisnis
1 tahun lalu

Akhirnya! Misteri Emas Soekarno di London Terungkap, BI-TNI Bentuk Tim Operasi Khusus

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal