Imam An-Nawawi dalam kitabnya menyebutkan pihak-pihak yang tidak menjadi mahram meskipun terjadi perkawinan. Mereka adalah:
-Putri dari suami ibu.
-Ibu dari suami ibu.
-Putri dari suami anak perempuannya.
-Ibu dari suami anak perempuannya.
-Ibu dari istri ayah.
-Putri dari istri ayah.
-Ibu dari istri anak.
-Putri dari istri anak.
-Istri dari anak tiri laki-laki.
-Istri dari ayah tirinya.
Berdasarkan kutipan di atas, dapat kita rincikan siapa saja yang tidak menjadi mahram karena perkawinan, yaitu: putri dari ayah tiri atau saudara tiri; ibu dari ayah tiri; putri menantu atau cucu tiri; ibu dari menantu atau besan; ibu dari ibu tiri; putri dari ibu tiri atau saudara tiri; ibu dari menantu atau besan; putri dari menantu atau cucu tiri; istri anak tiri atau menantu tiri; istri lain dari ayah tiri (bukan ibu kandung).
Demikianlah penjelasan mengenai mahram yang tidak membatalkan wudhu. Ada empat golongan yang termasuk mahram. Mereka itulah yang tidak membatalkan wudhu.
Wallahu wa'lam