Mengenal Tradisi Rajaban, Cara Unik Warga Cirebon Peringati Isra Miraj

Komaruddin Bagja
Mengenal Tradisi Rajaban (Foto: ist)

Salat adalah cara berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya dan memohon rahmat dan ampunan-Nya. Salat juga dapat menjaga diri dari perbuatan keji dan mungkar, serta membentuk akhlak dan budi pekerti yang baik.

Tradisi Rajaban: Ziarah, Kenduri, dan Pengajian

Tradisi Rajaban adalah tradisi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat, untuk memperingati peristiwa Isra Miraj. Tradisi ini biasanya terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu ziarah, kenduri, dan pengajian.

  • Ziarah adalah kunjungan ke makam para wali, ulama, dan tokoh-tokoh Islam yang dihormati dan disegani oleh masyarakat. Ziarah dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan, serta untuk memohon syafaat dan berkah dari mereka. Ziarah juga merupakan sarana untuk mengenal sejarah dan perjuangan para pendahulu dalam menyebarkan agama Islam di tanah air. Salah satu makam yang menjadi tujuan ziarah dalam tradisi Rajaban adalah makam Pangeran Kejaksan di Cirebon, yang merupakan salah satu penyebar Islam di daerah tersebut.
  • Kenduri adalah jamuan makan yang diselenggarakan secara bersama-sama oleh masyarakat. Kenduri dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan, serta untuk berbagi rezeki dan kebahagiaan. Kenduri juga merupakan sarana untuk menjalin silaturahim dan ukhuwah antara sesama muslim. Salah satu makanan khas yang disajikan dalam kenduri Rajaban adalah nasi bogana, yaitu nasi yang dicampur dengan kentang, telur, tempe, tahu, parutan kelapa, dan bumbu kuning.
  • Setelah itu melakukan pengajian.  Pengajian dilakukan sebagai bentuk ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT, serta untuk meningkatkan ilmu dan amal. Pengajian juga merupakan sarana untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang ajaran Islam, serta untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa Isra Miraj. Salah satu materi yang dibahas dalam pengajian Rajaban adalah kisah dan keajaiban Isra Miraj, serta tata cara dan hukum salat lima waktu.

Sekadar pengingat bahwa Rajaban merupakan tradisi dan bukan merupakan anjuran atau perbuatan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.  Oleh karena itu, umat Islam harus berhati-hati dalam menjalankan tradisi tersebut. Pasalnya tidak ada dalil shahih yang menganjurkan demikian.

Dalam beragama, umat Islam harus mengikuti tuntunan Rasulullah SAW dalam segala hal, termasuk dalam memperingati Isra Miraj. Cara terbaik untuk memperingati Isra Miraj adalah dengan meningkatkan kualitas salat, baik dari segi jumlah, waktu, cara, maupun khusyuknya.

Umat Islam juga harus memperbanyak membaca Al-Quran, berdzikir, bersedekah, dan berbuat kebaikan kepada sesama. Dengan demikian, umat Islam dapat merasakan manfaat dan berkah dari peristiwa Isra Miraj, serta mendapatkan ridha dan rahmat dari Allah SWT.

Dari penjelasan di atas, sobat iNews.id telah mengenal Tradisi Rajaban, bukan? Semoga momen Isra Miraj menjadi pengingat agar lebih taat kepada Allah Azza wa Jalla dalam hal melaksanakan salat lima waktu.

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Muslim
10 bulan lalu

Doa Akhir Rajab, Lengkap dengan Arab, Latin dan Artinya

Nasional
10 bulan lalu

27 Link Pengganti Lk21 dan Rebahin untuk Nonton Film Baru di Libur Isra Miraj

Destinasi
10 bulan lalu

Libur Isra Miraj, Ini 5 Ide Kegiatan yang Murah dan Terjangkau Bersama Keluarga

Megapolitan
10 bulan lalu

Libur Isra Miraj, Jalur Puncak Bogor One Way arah Jakarta Siang Ini

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal