JAKARTA, iNews.id - Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh Oktober 2023 digabung puasa Senin akan diulas dalam artikel berikut. Puasa Ayyamul Bidh merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan.
Dalil disunnahkannya puasa Ayyamul Bidh ini tertuang dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam At Tirmidzi dan Imam Nasai, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Hai Abu Dzar, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR Tirmidzi dan an Nasai)
Imam Bukhari menulis sebuah bab di dalam Kitab Shahihnya dengan judul : “puasa hari-hari bidh (hari putih/purnama)”, hari ke 13, 14 dan 15).
Puasa Ayyamul Bidh akhir Oktober 2023 sudah memasuki hari ketiga bertepatan hari Senin yang juga salah satu waktu puasa sunnah Senin. Karena itu, sangat disayangkan jika momentum ibadah tersebut ditinggalkan begitu saja.
Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, menggabungkan dua ibadah dalam satu kesempatan dibolehkan oleh ulama. Seperti, puasa sunnah ayyamul bidh bisa digabung bersamaan dengan puasa sunnah lainnya ketika bersamaan dalam satu hari.
Nah, bagi yang belum mengetahui niat Puasa Ayyamul Bidh digabung dengan puasa sunnah Senin bisa disimak dan diamalkan dalam artikel berikut ini.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ ايام البيض
وَعَنْ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنً ِ سنة لله تعالى
Latin: Nawaitu Shouma Ghadin 'Ayyaamul bidh sunnatan lillahi ta'aala wa 'an shouma yaumal itsnaini lillahi Ta'alaa
Arrtinya: "Saya niat puasa sunnah ayyamul bidh esok hari dan puasa hari Senin karena Allah Ta'ala."
Niat menggabungkan Puasa Ayyamul Bidh dengan Puasa Senin ini boleh dilakukan setelah fajar dengan catatan belum makan dan minum sejak pagi lalu terbersit keinginan untuk berpuasa.
Sedangkan pada puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha dan puasa kaffarah atau puasa nadzar wajib dilakukan pada malam hari sebelum masuk waktu shubuh.
Syaratnya belum makan ataupun minum. Hal ini berbeda dengan puasa Ramadhan yang wajib diniatkan pada malam hari.
Istilah yang sering digunakan adalah tabyitunniyah, atau memabitkan niat. Maksudnya, di malam hari seseorang sudah harus berniat bahwa besoknya dirinya akan melaksanakan puasa.