JAKARTA, iNews.id - Bacaan niat puasa Ramadhan sebulan penuh perlu muslim ketahui untuk mengantisipasi jika lupa atau melewatkan membacanya tiap malam.
Hukum membaca niat puasa Ramadhan sebulan penuh ini mengikuti atau taqlid Imam Malik. Dijelaskan bahwa niat puasa Ramadhan untuk sebulan penuh sudah mencukupi, sehingga untuk hari-hari berikutnya tidak wajib niat kembali, yang artinya jika tidak niat pun sudah sah karena niatnya sudah sebulan penuh pada malam hari pertama awal puasa Ramadhan tersebut. [ Hasyiya qulyubi wa 'umairoh 2/67, Al-majmu' syarah muhadzab 6/303, Hasyiyah al-bajuri 1/288 ].
Sedangkan ulama madzhab Syafi'iyah bependapat, niat puasa untuk sebulan penuh tersebut cukup untuk puasa satu hari yang pertama, sehingga setiap hari puasa ramadhannya wajib diniati, jika tidak diniati maka tidak sah puasanya sebulan tersebut kecuali puasa Ramadhan hari pertamanya.
Mayoritas ulama berpendapat membaca niat dalam puasa wajib seperti puasa Ramadhan merupakan syarat utama sahnya ibadah. Niat untuk berpuasa fardhu harus sudah terpasang sejak sebelum memulai puasa. Dan puasa wajib itu tidak sah bila tidak berniat sebelum waktu fajar itu.
Dalam fiqih, hal seperti itu diistilahkan dengan tabyit an-niyah (تبييت النية ), yaitu memabitkan niat. Maksudnya, niat itu harus sudah terpasang sejak semalam, batas paling akhirnya ketika fajar shubuh hampir terbit.
Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW :
مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ
Dari Hafshah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Barang siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya.” (HR. Tirmidzy, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad).
Saiyid Mahadhir dalam bukunya Niat dan Imsak menjelaskan, niat puasa wajib menurut ulama Mazhab Syafi'i harus ada sejak Maghrib hingga subuh dan setiap hari harus diperbarui atau istilah fikihnya tabyt an niyyah (menanamkan niat) pada malam hari. Selain itu, niat juga harus ditentukan.
Lantas, bagaimana bacaan niat yang benar untuk puasa Ramadhan sebulan penuh? Berikut bacaannya.
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala.
Artinya: Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah.
Lafal niat puasa Ramadhan harian:
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانِ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
Nawaitu shouma ghodin ‘an adaai fardhi syahri romadhooni haadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan pada tahun ini karena Allah.