Artinya: Aku niat sholat sunnah dhuha empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala.
Sholat Dhuha dilaksanakan sejak naiknya matahari setinggi satu tombak hingga sebelum tergelincir atau menjelang masuk waktu dzuhur. Hal itu berdasarkan hadits yang berbunyi:
عَنْ أَبِي رَمْلَةَ الأَزْدِيِّ ، عَنْ عَلِيٍّ : أَنَّهُ رَآهُمْ يُصَلُّونَ الضُّحَى عِنْدَ طُلُوعِ الشَّمْسِ ، فَقَالَ : هَلاَّ تَرَكُوهَا حَتَّى إذَا كَانَتِ الشَّمْسُ قِيدْ رُمْحٍ أَوْ رُمْحَيْنِ ، صَلَّوْهَا فَذَلكَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ. رواه ابن أبي شيبة
Artinya: Dari Abu Ramlah al-Azdi dan Ali, Beliau telah melihat orang-orang melaksanakan shalat dhuha ketika terbit matahari. Lalu Ali berkata, “Tidakkah mereka meninggalkannya hingga matahari setinggi tombak atau dua tombak. Shalatlah dhuha, karena dia adalah shalat awwabin (orang-orang yang kembali kepada Allah.” (HR. Ibu Syaibah).
Adapun maksud dari satu tombak cukup berbeda-beda antara para ulama. Namun di Indonesia, satu tombak adalah 15-20 menit dari waktu syuruq atau waktu di mana matahari naik ke atas.