JAKARTA, iNews.id - Pelaksanaan haji dengan cara Qiran patut diketahui setiap Muslim. Sebagaimana diketahui, Haji menjadi salah satu rukun islam yang wajib dikerjakan oleh seorang muslim yang telah mampu.
Perintah pelaksanaan ibadah haji salah satunya didasarkan pada firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran ayat 97 sebagai berikut:
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Artinya:
"Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam."
Selain itu, perintah haji juga termaktub dalam QS. Al- Baqarah ayat 196 sebagai berikut:
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ
Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah kalian karena Allah."
Dalam praktiknya, terdapat 3 macam haji yang dibedakan berdasarkan waktu pelaksanaannya. Ketiga jenis haji tersebut adalah haji ifrad, qiran, dan tamattu. Pelaksanaan ketiga jenis haji tersebut sama-sama terkait dengan pelaksanaan ibadah umroh.
Haji Ifrad adalah ibadah haji yang dikerjakan terlebih dahulu secara jamaah, setelah itu melakukan ibadah umroh. Sementara, Haji Tamattu adalah ibadah haji yang pelaksanaannya mendahulukan ibadah umroh.
Berbeda dengan dua jenis haji tersebut, Haji Qiran adalah jenis haji yang menggabungkan ibadah haji dan umrah secara bersamaan dalam satu kali proses sekaligus. Artinya, kedua ibadah tersebut sama-sama dilakukan dalam bulan-bulan haji.
Lantas, bagaimana tata cara pelaksanaannya? Berikut adalah ulasannya yang dirangkum iNews.id, Rabu (14/6/2023).
1. Ihram disertai niat haji dan umrah sekaligus yang dikerjakan dari miqat yang telah ditentukan. Namun sebelum itu, disunnahkan untuk bersuci terlebih dahulu dengan cara mandi dan wudhu. Setelah itu lantas dilanjutkan dengan sholat sunah dua rakaat.
2. Melanjutkan perjalanan ke Mekkah untuk melaksanakan prosesi ibadah haji. Selama perjalanan, disunnahkan untuk terus bertalbiyah dan berdzikir untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Setelah sampai di Mekkah, jamaah mengerjakan tawaf qudum dan ibadah-ibadah lain di Masjidil Haram. Tawah Qudum ini bukan termasuk tawaf haji atau tawaf umrah.
4. Setelah itu, melakukan Sa’i antara Shafa dan Marwah. Setelah Sa'i, tidak diperkenankan untuk tahallul awwal atau tahallul tsani.
5. Berikutnya, lanjut wukuf di Padang Arafah, di Muzdalifah, di Mina, dan melempar jumrah serta prosesi lain seperti haji yang lain.
6. Setelah itu, jamaah akan kembali ke Mekkah untuk tawaf ifadah, atau thawaf yang diniatkan untuk haji dan umrah sekaligus.
7. Jika sebelumnya belum Sa'i, dapat mengerjakan Sa'i untuk haji dan umrah di antara bukit Shafa dan Marwah.
8. Lanjut dengan melakukan Tahallul, yakni mencukur rambut minimal tiga helai.
9. Melakukan Tawaf Wada, khususnya untuk orang-orang yang akan meninggalkan Mekkah guna ziarah ke Madinah atau pulang ke Tanah Air.
Dilansir iNews.id dari biro perjalanan haji dan umrah Hayatun Tour, niat Haji Qiran tentu berbeda dengan haji lainya. Berikut adalah lafal niat Haji Qiran:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ حَجًّا وَعُمْرَةً.
Artinya: "Aku datang memenuhi panggilanMu untuk haji dan umroh."