Tawaf qudum disunnahkan untuk didahulukan, bukan diakhirkan. Oleh karena itu, waktu pelaksanaan tawaf qudum adalah di hari pertama kedatangan jemaah di Mekkah, bagi yang melakukan haji ifrad atau haji qiran.
Perlu diketahui, tawaf qudum bukanlah tawaf umrah dan bukan pula tawaf haji. Setelah melakukan tawaf qudum, jemaah boleh melaksanakan sa’i, boleh juga tidak melakukannya. Apabila seusai tawaf qudum jemaah melakukan sa’i, maka sa’i yang dikerjakannya tersebut sudah termasuk sa’i haji.
Dengan demikian, ketika jemaah melaksanakan tawaf ifadah, yang merupakan rukun haji, mereka tidak perlu lagi melakukan sa’i setelah tawaf. Jika jemaah melaksanakan sa’i setelah melakukan tawaf qudum, maka ia tidak mengakhiri sa’i tersebut dengan bercukur atau memotong rambut.
Jemaah akan melakukan cukur atau memotong rambut setelah pelaksanaan wukuf dan mereka tiba di Mina setelah atau sebelum melontar Jamrah Aqabah di tanggal 10 Zulhijjah. Demikian pengertian tawaf qudum dan syarat-syaratnya.