Sebagian masyarakat Arab percaya dengan mitos yang mengaitkan gerhana dengan pertanda buruk tertentu. Pada zaman Nabi SAW, saat putra Rasululah SAW, Ibrahim wafat, terjadi gerhana Matahari Parsial di Madinah. Orang-orang lalu mengaitkan kematian Ibrahim dengan kejadian gerhana itu.
Namun Rasulullah SAW membantahnya dan mengajarkan nilai-nilai tauhid untuk menyikapinya. Kalau pun ada ketakutan yang muncul, takutlah kepada Allah yang menciptakan gerhana, bukan takut kepada gerhananya atau mitos-mitos yang tidak jelas logikanya.
Di Jawa, Raksasa BathOro Kolo diyakini sebagai pemangsa balita di tanah Jawa. Ketika gerhana bulan terjadi, buru-buru para laki-laki membunyikan kentongan titir (bersahut-sahutan) mengajak warga untuk waspada. Beberapa sesepuh menghunus keris pusaka dan berjaga di depan rumah, sementara para nenek membantu ibu-ibu muda menyembunyikan balita-balita merek ke dalam gentong atau tempayan. Ada juga yang diletakkan di bawah kolong tempat tidur.
Nabi bersabda kepada para Sahabat,
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ الله لاَ يَنْخَسَفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللهَ وَكَبّرُوْا، وَصَلُّوا ، وَتَصَدَّقُوْا……..
“Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah tanda-tanda kebesaran Allah, di mana keduanya tidak akan terjadi gerhana disebabkan karena kematian atau kelahiran seseorang. Apabila kalian melihat gerhana, takutlah dan bersegeralah berdo’a kepada Allah memohon ampunan-Nya, bertakbirlah dan dirikanlah shalat dan bersedakahlah.” (Muttafaq ‘Alaihi).
Gerhana matahari atau gerhana bulan hanyalah salah satu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. Dengan sains, kita bisa lebih banyak mempelajari ayat-ayat-Nya di alam ini. Justru dengan terjadinya Gerhana, memberi banyak bukti bahwa alam ini ada yang mengaturnya. Allah yang mengatur peredaran benda-benda langit sedemikian teraturnya sehingga keteraturan tersebut bisa diformulasikan untuk prakiraan. Allah berfirman dalam Surat Ibrahim,:
وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَائِبَيْنِ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya) dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. (QS Ibrahim:33).