Adapun bumbu siap saji yang digunakan dalam kegiatan massal ini adalah Sasa Bumbu Nasi Goreng Sambal Matah salah satu varian baru yang telah diperkenalkan pada Februari lalu bersamaan dengan dua varian baru lainnya yaitu Sasa Nasi Goreng Barbeque dan Sasa Nasi Goreng Telur yang terbuat dari bumbu rempah asli tanpa bahan pengawet dan pewarna.
Selain itu, menyambut hari Lebaran, Sasa juga turut menyertakan varian produk Sasa Bumbu Rendang, mengingat rendang merupakan menu yang lazim dihidangkan saat momen berkumpul bersama keluarga. Bumbu rendang siap saji ini juga bisa dikreasikan bukan hanya untuk memasak olahan daging, tapi juga bisa untuk bahan lainnya, sehingga harganya lebih terjangkau.
“Jangan lupa, masyarakat juga dapat memilih Sasa Bumbu Rendang untuk melengkapi sajian khas Indonesia pada hari raya nanti,” ujar Albert.
Sementara itu, dr. Cindiawaty J. Pudjiadi spesialis gizi klinis yang ikut hadir dalam acara ini mengatakan tentang nutrisi penting yang terkandung dalam menu yang popular di Nusantara ini. “Rendang, pada batas tertentu juga sangat baik untuk pemenuhan protein dan mikronutrien yang terkandung dalam berbagai bumbu yang ada pada masakan rendang,”ujarnya.
Sedangkan terkait kandungan gizi nasi goreng, menurutnya jika dimasak dengan tepat dapat mengakomodasi nutrisi yang baik untuk kesehatan. “Nasi goreng dapat mengakomodasi karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral sekaligus. Kandungan gizi yang ideal untuk sehari-hari,” ucapnya.
Aksi memasak massal 21.562 porsi Nasi Goreng Sambal Matah untuk berbuka puasa yang digelar Sasa ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia sehingga berhasil memecahkan rekor MURI. “Museum Rekor Indonesia dengan bangga menyerahkan sertifikat rekor kepada Sasa sebagai penyelenggara acara ‘Buka Puasa dengan Nasi Goreng Peserta Terbanyak’,” kata Triyono.
Penyerahan rekor MURI ditutup dengan pembagian seluruh nasi goreng yang dimasak dalam kegiatan CSR ini kepada warga di masjid, mushola maupun area pemukiman di sekitarnya. (CM)