JAKARTA, iNews.id - Puasa Ramadhan yang diwajibkan kepada umat Islam selain membentuk pribadi Muslim yang bertakwa, juga berimplikasi pada kesehatan jasmani dan rohani.
Tidak saja pada kesehatan jasmani, puasa juga akan membuat kondisi ruhani lebih sehat. Sebab, orang yang berpuasa dilarang marah dan berkata-kata kotor. Dengan demikian, implikasi puasa akan membentuk jiwa yang sehat.
Berikut tausiah Puasa Ramadhan tentang Sehat dengan Berpuasa oleh Ustadz Hendy Irawan Saleh, S. Th.I, Pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung.
Semua perintah Allah swt., bagi umat Islam, bukanlah perintah yang sia-sia. Semua perintah-Nya pasti memiliki tujuan spesifik yang bermanfaat untuk manusia, apalagi perintahi itu sedemikian penting sehingga dijadikan sebagai rukun. Salah satu rukun dalam Islam adalah berpuasa. Allah swt. berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah/2: 183)
Berdasarkan ayat di atas, Allah mewajibkan umat Islam dan umat-umat terdahulu untuk melaksanakan puasa. Namun, apakah umat Islam sadar dan mengerti bahwa di balik ibadah puasa terdapat manfaat yang banyak sekali?
Umat Islam melaksanakan puasa berjam-jam hingga azan Magrib. Berpuasa memiliki beberapa manfaat secara medis. Jika seseorang berpuasa, ada organ-organ vital yang sangat bahagia karena bisa beristirahat. Tubuh manusia selama kurang lebih 11 bulan lamanya terus difungsikan untuk beraktifitas total. Pada saat berpuasa Ramadan, sebagian organ manusia beristirahat.
Salah satu organ krusial yang mendapatkan efek dari puasa Ramadan adalah jantung. Ketika jantung beristirahat, ia bisa mengatur ritmenya kembali. Kemudian saat berbuka nanti, pompanya akan lebih baik lagi dibandingkan ketika ia harus terus memompa. Jadi, dengan berpuasa jantung dapat mendapatkan sedikit waktu untuk rehat.
Kemudian, organ kedua adalah lambung. Ketika berpuasa, sama dengan jantung, lambung ikut beristirahat. Setelah diforsir oleh manusia selama 11 bulan, lambung cukup memiliki waktu untuk kembali menyesuaikan kinerjanya.