Sejarah Shalat Tarawih 8 dan 20 Rakaat di Bulan Ramadhan, Muslim Wajib Tahu

Kastolani Marzuki
Umat Islam menjalankan shalat tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Shalat tarawih 8 dan 20 rakaat ini ada sejarahnya. (Foto: Antara)

Jumlah 20 rakaat ini dikerjakan dengan 10 kali salam, dan dilakukan lima kali tarawihah (istirahat), per sekali tarwihah (istirahat) dilaksanakan setelah selesai empat rakaat.

Khalifah Umar bin Khattab saat itu mengumpulkan jamaah shalat malam Ramadhan dalam jumlah 20 rakaat dengan setiap selesai empat rakaat (dua kali salam). Para jamaah kemudian istirahat dari shalat dan melakukan thawaf tujuh putaran.

Istirahat dari setiap selesainya empat rakaat dengan dua kali salam itu kemudian dikenal dengan istilah tarwihah (istirahat). Imam Ibnu Hajar dalam Kitab Fathul Barri menulsikan karena ada lima tarwihah (istirahat) dalam shalat tersebut sehingga disebut tarawih. Dari situlah kemudian muncul istilah tarawih hingga saat ini.

Pada zaman Imam Malik, penduduk Madinah melaksanakan shalat tarawih 36 rakaat dengan mengganti setiap thawafnya penduduk Makkah dengan 4 rakaat shalat tarawih. Hal itu agar penduduk Madinah bisa menyamai model tarawihnya penduduk Makkah saat itu.

Ustaz Saiyidil Mahadhir dalam bukunya Bekal Ramadhan dan Idul Fitri mengungkapkan, empat madzhab fiqih yang ada; Hanafi, Maliki , As-Syafii, dan Hambali, dan Ormas Nahdhatul Ulama di Indonesia yang memang corak fiqihnya mengambil pendapat empat madzhab juga sangat meyakini bahwa shalat tarawih itu jumlahnya 20 rakaat.

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa baik shalat tarawih 20 rakaat maupun 8 rakaat tidak ada masalah ataupun diperdebatkan karena sama-sama memiliki sandaran dalil.

«عَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ بعدي، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ»

“Hendaklah kalian berdiri di atas sunnahku, dan sunnah para khalifah al-râsyidîn al-mahdiyyîn (para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan menunjuki kepada kebenaran) setelahku, gigitlah oleh kalian hal tersebut dengan geraham yang kuat.” (HR. Ahmad, Ibn Majah, Al-Hakim, Al-Baihaqi).

Itulah ulasan sejarah shalat tarawih 8 dan 20 rakaat di Bulan Ramadhan yang merupakan salah satu bentuk amalan qiyamu Ramadhan yang perlu muslim ketahui.

Wallahu A'lam

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
8 bulan lalu

Kisah Nabi Sam'un Al Ghazi di Balik Malam Lailatul Qadar yang Penuh Kemuliaan

Muslim
8 bulan lalu

Khutbah Jumat Akhir Ramadhan Sedih, Ketika Malaikat dan Bumi Menangisi Perginya Bulan Suci

Muslim
8 bulan lalu

6 Amalan Malam 27 Ramadhan agar Mendapat Lailatul Qadar

Muslim
8 bulan lalu

Khutbah Jumat Pekan ke 3 Ramadhan 20 Maret 2025: Keutamaan 10 Hari Terakhir

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal