Tata Cara Membaca Al-Qur'an dan Keutamaannya, Simak di Sini!

عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سُئِلَ أَنَسٌ كَيْفَ كَانَتْ قِرَاءَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَتْ مَدًّا ثُمَّ قَرَأَ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ يَمُدُّ بِبِسْمِ اللَّهِ وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ وَيَمُدُّ بِالرَّحِيمِ

Dari Qatadah ia berkata bahwa Anas pernah ditanya, "Bagaimana bacaan Nabi shallallahu alaihi wasallam?" Ia pun menjawab, "Bacaan beliau adalah panjang." Lalu ia pun membaca: "BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM." Anas menjelaskan, "Beliau memanjangkan bacaan, BISMILLAH dan juga memanjangkan bacaan, ARRAHMAAN serta bacaan, ARRAHIIM." (HR. Bukhari).

5. Membacanya dengan tartil dan penuh penghayatan

Membaca Al-Qur'an sebaiknya dilakukan dengan tartil dan penuh penghayatan. Hal ini dimaksudkan salah satunya untuk semakin mengimani kebesaran Allah Ta’ala.

Nabi Muhammad SAW telah bersabda: 

زَيِّنوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ 

Artinya: Hiasilah Al-Qur'an dengan suara kalian! 

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ 

Artinya: Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak melagukan bacaan Al-Qur'an. 

Tak hanya itu, Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an, yang berbunyi:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4).