Tata Cara Puasa Sya'ban Lengkap dengan Bacaan Niat dan Dalilnya

Rilo Pambudi
Hukum Puasa setelah Nisfu Syaban yang perlu diketahui Muslim. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Tata cara puasa Sya'ban menjadi perlu diketahui setiap Muslim untuk kemudian diamalkan. Bulan Sya'ban adalah salah satu bulan istimewa yang memiliki banyak keutamaan dalam ajaran dan tradisi Islam.

Terletak antara Rajab dan Ramadhan, Sya'ban adalah penyambut adah bulan Syahrus Shiyam atau bulan puasa. Pada bulan ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal baik, termasuk ibadah puasa sunnah.

Hal itu sebagaimana seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan, Nabi Muhammad dikatakan hampir berpuasa sebulan penuh kecuali satu atau dua hari di akhir bulan agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunnah. Seperti diterangkan dalam hadits berikut.

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ

Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain Aisyah berkata:

كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ

“Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ : مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلَّا شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

Dari Ummu Salamah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

Hadits-hadits tersebut menjadi dalil keutamaan untuk menjalankan puasa sunnah di bulan Sya'ban. Jelas bahwa Rasulullah SAW mengistimewakan bulan Sya’ban dengan puasa sunnah lebih banyak dari bulan lainnya. Artinya, puasa di bulan Sya'ban adalah puasa terbaik setelah puasa Ramadhan.

Tata Cara Puasa Sya'ban

Adapun cara pelaksanaan Puasa Sya'ban adalah sama dengan puasa pada umumnya di dalam ajaran Islam, yakni dimulai dari waktu imsak sampai terbenamnya matahari (masuk waktu Maghrib) dengan tidak makan dan minum, menahan hawa nafsu, emosi dan perkara lainnya yang bisa membuat batal puasa.

Sementara, niat puasa Sya’ban adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”

Jika ingin berpuasa Sya‘ban tetapi tidak sempat melafalkan niat atau berniat di malam harinya, maka boleh menyusul pelafalan niat dan memasang niat sunnah puasa Sya‘ban saat itu juga asalkan belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Pasalnya, keutamaan niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Untuk puasa sunnah seperti puasa Sya'ban, niat boleh dilakukan di siang hari selama belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Muslim
10 bulan lalu

Bacaan Doa Nisfu Sya'ban Arab dan Artinya

Muslim
11 bulan lalu

Doa Bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan, Lengkap!

Muslim
9 bulan lalu

Dalil Nisfu Sya'ban dan Artinya, Begini Keutamaannya

Nasional
3 tahun lalu

5 Berita Populer: Tata Cara hingga Niat Salat Tasbih di Malam Nisfu Syaban

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal