- Pada rakaat kedua dan seterusnya, tidak disyariatkan membaca doa iftitah. Sebagaimana namanya, istiftah artinya ‘membuka’, hanya disyariatkan pada rakaat pertama.
- Jika sholat yang jumlah rakaatnya lebih dari dua, maka rakaat ketiga atau rakaat keempat, bacaan Al Fatihah dan bacaan surat tidak dikeraskan.
- Pada rakaat kedua, pada shalat yang rakaatnya lebih dari dua, setelah bangun dari sujud yang kedua, tidak melakukan duduk istirahat melainkan duduk tasyahud awal dan melakukan tasyahud awal.
- Pada rakaat terakhir, setelah sujud terakhir melakukan duduk tasyahud akhir dan melakukan tasyahud akhir.
16. Cara duduk tasyahud awal
Duduk dengan posisi duduk iftirasy, kemudian mengangkat jari telunjuk kanan hingga lurus ke arah kiblat. Sambil membaca doa: “Attahiyyatu lillahi was sholawatu wat thayyibaat, as salaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu warohmatullahi wabarokaatuh, assalaamu ‘alainaa wa’alaa ibaadillaahis shoolihiin, asyhadu allaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah” (HR. Bukhari-Muslim).
Dan ada beberapa bacaan doa tasyahud lainnya yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. Dianjurkan untuk membaca shalawat saat tasyahud awal. Setelah tasyahud awal, berdiri menuju rakaat ketiga sebagaimana telah dijelaskan.
17. Cara duduk tasyahud akhir
Para ulama berbeda pendapat mengenai posisi duduk tasyahud akhir, sebagian ulama mengatakan bahwa posisinya tawarruk atau duduk dengan cara menegakkan telapak kaki kanan dan posisi jari-jarinya menghadap kiblat. Sedangkan telapak kaki kiri berada di depan kaki kanan dan bokong menyentuh lantai.
Sebagian ulama lagi menyatakan, untuk sholat yang dua rakaat, maka duduk tasyahud akhir dengan posisi iftirasy. Namun dalam masalah ini, perkaranya longgar. Kemudian mengangkat jari telunjuk kanan hingga lurus ke arah kiblat. Sambil membaca doa tasyahud sebagaimana pada tasyahud awal, lalu diwajibkan untuk membaca shalawat: “Allahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shollaita ‘alaa Ibroohiim, wa ‘alaa aali Ibrahim, innaka hamiidummajiid” (HR. Bukhari-Muslim). Terdapat juga lafadz lain yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam .
18. Berdoa sebelum salam
Dianjurkan membaca doa sebelum salam. Yaitu doa: “Allahumma inni a’udzubika min ‘adzabi jahannam, wa min ‘adzaabil qobri, wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjal” (HR. Muslim). Kemudian dianjurkan membaca doa apa saja yang diinginkan.
19. Salam
Dengan mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah” sambil menoleh ke kanan hingga pipi kanan terlihat dari belakang. Dan mengucapkan “Assalamu’alaikum warahmatullah” sambil menoleh ke kiri hingga pipi kiri terlihat dari belakang. Dan tidak terdapat hadits shahih mengenai mengusap wajah setelah salam, sehingga hal ini tidak perlu dilakukan.
Itulah tata cara sholat sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Wallahualam bisawab.