Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Ketika menerima azab di neraka, ada sebagian dari orang-orang kafir yang mengingkari perbuatan-perbuatan jahat mereka di dunia sebagaimana diterangkan dalam firman Allah:
ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ اِلَّآ اَنْ قَالُوْا وَاللّٰهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِيْنَ
Artinya: Kemudian tidaklah ada jawaban bohong mereka, kecuali mengatakan, “Demi Allah, ya Tuhan kami, tidaklah kami mempersekutukan Allah.” (al-An±m/6: 23)
Maka pada Surat Yasin ayat 65 ini, Allah mengunci mati mulut-mulut mereka sehingga mereka tidak dapat berbohong maupun mendebat adanya perbuatan mereka.
Apalagi tangan-tangan mereka kemudian berbicara dan kaki-kaki mereka menjadi saksi atas apa yang mereka kerjakan, sehingga mereka tidak mungkin lagi mengelak atas adanya perbuatan-perbuatan mereka yang melawan agama.
Pada hari akhirat ini, hukum berlaku dengan seadil-adilnya sesuai dengan segala perbuatan mereka di dunia.
Menurut riwayat Anas bin Malik dikatakan:
كُنَّا عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَضَحَكَ فَقَالَ: هَلْ تَدْرُوْنَ مِمَّ أَضْحَكَ؟ قُلْنَا: الله وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: مَنْ مُخَاطَبَةِ الْعَبْدِ ربَّهُ، يَقُوْلُ: يَا رَبِّ أَلمَ ْتَجْرني مِنَ الظُّلْمِ قَالَ يَقُوْلُ: بَلَى فَيَقُوْلُ فَإِنِّي لَا أُجِيْزُ عَلَى نَفْسِي إِلاَّ شَاهِدًا مِنيِّ، قَالَ فَيَقُوْلُ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَومَ عَلَيْكَ شَهِيْدًا وَ بِالْكَرَامِ الْكَاتِبِيْنَ شُهُوْدًا، قَالَ فَيَخْتِمُ عَلَى فِيْهِ فَيُقَالُ ِلأَرْكَانِهِ اِنْطَقَى قَالَ فَتَنْطِقُ بِأَعْمَالِهِ.(رواه الامام أبو يعلى الموصلى)
Artinya: Kami sedang berada di sisi Nabi saw, tiba-tiba beliau tertawa. Lalu beliau berkata, “Tahukah kamu mengapa saya tertawa?” Kami menjawab, “Allah dan rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau berkata, “(Saya tertawa) karena adanya pembicaraan antara seorang hamba dengan Tuhannya.” Hamba itu berkata, Wahai Tuhanku, bukankah Engkau telah menyelamatkan aku dari kezaliman? Tuhannya menjawab, Ya benar, kamu telah Aku selamatkan. Hamba berkata, Sesungguhnya aku tidak akan mengizinkan atas diriku kecuali seorang saksi daripadaku.
Tuhannya menjawab, Cukup, kamu menjadi saksi atas dirimu dan para malaikat pencatat amal juga menjadi saksi.” Nabi saw lalu berkata, “Kemudian mulut hamba tadi ditutup, lalu anggota-anggota badan diperintahkan untuk berbicara, Bicaralah!” Kata Nabi saw lagi, “Maka anggota-anggota badan itu berbicara (sesuai perbuatannya).” (Riwayat Imam Abu Yala al-Mau¡uli)
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Banyak ayat-ayat Al-Qur'an yang menerangkan tentang persaksian anggota tubuh manusia terhadap perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup di dunia ini, di antaranya ialah firman Allah:
يَّوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ اَلْسِنَتُهُمْ وَاَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: Pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (an-Nµr/24: 24)