Dalam beberapa riwayat hadits dijelaskan bahwa sebagian dosa yang dilakukan oleh manusia dimajukan adzabnya di dunia seperti dosa durhaka kepada kedua orang tua, dosa memutuskan silaturrahim dan dosa diamnya umat Islam dari kemungkaran yang terjadi di masyarakat.
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam Musnadnya bersabda:
إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا اْلمُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيّرُوْهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ (رواه أحمد)
Maknanya: Sesungguhnya manusia apabila mereka melihat kemungkaran dan mereka tidak mengubahnya maka dikhawatirkan Allah akan menimpakan adzab pada mereka secara merata”
Makna hadits di atas adalah bahwa Allah mengancam manusia dengan adzab yang merata apabila mereka meninggalkan an nahyu anil munkar; mereka melihat kemungkaran terjadi di masyarakatnya tetapi mereka diam saja dan tidak mau berusaha untuk mencegahnya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kemungkaran dan kemaksiatan sekarang ini telah merajalela di tengah-tengah masyarakat, pergaulan bebas muda-mudi menjadi trend, perzinaan dianggap sebagai hal biasa, minum minuman keras dan konsumsi narkoba dianggap sebagai kebanggaan, perjudian dilegalkan dengan berbagai modus dan nama, pembunuhan terjadi di mana-mana, praktik riba sudah menjadi kebiasaan, pencurian dan korupsi dari mulai yang kelas teri sampai dengan yang ratusan milyar rupiah dilakukan oleh rakyat biasa sampai para pejabat yang terhormat tanpa sedikitpun memiliki rasa malu.