Urutan sholat malam terakhir atau pamungkas yakni sholat witir.
Dalil shalat witir yakni hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari. Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai yang ganjil. Maka kerjakanlah sholat witir wahai Ahli Alquran. (HR. Imam Bukhari dan Muslim).
Saiyid Mahadir MA dalam bukunya Bekal Ramadhan dan Idul Fitri 3, Tarawih dan Witir menjelaskan, waktu pelaksanaan sholat witir menurut sebagian ulama paling utama dikerjakan di akhir malam. Hal ini mendasarkan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim.
"Dari Jabir radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: barang siapa yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam maka hendaklah dia melaksanakan shalat witir di awal malam. Namun, siapa yang mampu bangun di akhir malam, lebih baik mengerjakan sholat witir di akhir malam. Sebab, shalat di akhir malam itu disaksikan dan lebih utama". (HR. Muslim).
Hukum shalat witir menurut jumhur ulama atau mayoritas ulama adalah sunnah muakkad.
Sholat witir menurut para ulama boleh dikerjakan sekurang-kurangnya 1 rakaat dan paling maksimal 11 rakaat. Meskipun namanya witir alias ganjil, shalat witir ini boleh dikerjakaan 3 rakaat dengan dua salam.
Cara shalat witir 3 rakaat 2 salam dikerjakan dua rakaat terlebih dulu lalu disudahi dengan salam. Kemudian dikerjakan satu rakaat lagi, sehingga menjadi tiga rakaat dengan dua salam. Cara ini oleh para ulama sering disebut dengan istilah fashl (dipisahkan). Cara ini adalah pendapat hampir semua mazhab kecuali mazhab Al-Hanafiyah.
Bacaan Niat Shalat Witir 2 Rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلَّهِ تَعاَلىَ
Latin: Ushalli sunnatal witri rak'atan lillahi Ta'ala.
Bacaan Niat Shalat Witir 1 Rakaat:
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلَّهِ تَعاَلىَ
Ushalli sunnatal witri rak'atan ma'muman/imaaman lillahi Ta'ala.
Itulah ulasan urutan sholat malam lengkap dengan bacaan niat dan hukumnya.