Namun di Indonesia, satu tombak adalah 15-20 menit dari waktu syuruq atau waktu di mana matahari naik ke atas. Sebagai contoh jika waktu syuruq pada suatu hari adalah 05.50, maka jika ditambahkan 20 menit adalah 06.10.
Sementara itu, waktu paling utama untuk mengerjakan sholat Dhuha adalah saat matahari meninggi usai terbit. Hal itu merupakan pendapat Imam Nawawi.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat Dhuha, beliau mengucapkan,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
“ALLOHUMMAGHFIR-LII WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM
Artinya: Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang sampai beliau membacanya seratus kali.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih.)
Sholat sunnah ini diawali dengan niat dan takbiratul ihram serta diakhiri dengan salam. Sholat dhuha bisa dilakukan paling sedikit dengan 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat.
Umat Islam dapat mengerjakannya dengan 2 rakaat 1 salam atau 4 rakaat 1 salam.
Demikianlah Waktu terbaik sholat Dhuha. Semoga artikel ini bermanfaat.