Dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa salah seorang sahabat Nabi SAW membuat tenda di dekat sebuah kuburan, padahal ia tidak mengetahui bahwa tempat itu adalah kuburan. Tiba-tiba ia menyadari bahwa itu adalah kuburan seseorang, ia mendengarnya sedang membaca surat Al-Mulk hingga khatam.
Maka ia datang kepada Nabi Saw. dan bertanya, "Wahai Rasulullah, aku telah memasang tendaku di dekat sebuah kuburan, sedangkan aku tidak menyadari bahwa tempat itu adalah kuburan. Tiba-tiba kudengar dari dalamnya seseorang membaca surat Al-Mulk sampai selesai." Maka Rasulullah Saw. bersabda:
«هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ»
Artinya: Itu adalah surat penangkal dan juga penyelamat, yang menyelamatkan pembacanya dari siksa kubur.
Karena keramatnya Surat Tabarok yakni Surat Al Mulk, kata Gus Baha, Nabi SAW meminta umatnya menghafal Surat Al Mulk atau Tabarok.
Nabi SAW bersabda:
«لَوَدِدْتُ أَنَّهَا فِي قَلْبِ كُلِّ إِنْسَانٍ مِنْ أُمَّتِي»
Artinya: Sungguh aku menginginkan bila surat ini dihafal di dalam kalbu setiap umatku.
Menurut Gus Baha, Al Quran itu mensyafaati bagi yang menghafal dan membacanya, sehingga akan dihormati malaikat di alam kubur.
"Dalam riwayat lain, Surat Tabarok ini mati-matian membela bagi yang membacanya tidak harus yang menghafal. Namun, Nabi SAW sangat senang jika Surat Al Mulk ada di hati tiap umatnya. Artinya hafal Surat Tabarok. Karena itu, redaksi hadits di ini memakai lam taukid," ucapnya.