JAKARTA, iNews.id – Tidak ada yang tahu bagaimana akhir hidup seseorang. Bahkan seorang artis yang dahulu dikenal paling top dan tenar di zamannya, ternyata menjalani hari-hari terakhir hidupnya dengan tragis.
Kisah hidup para artis yang top di era 1950-an ini bisa dibilang menyedihkan. Pasalnya mereka berjaya di kala Indonesia masih belum merdeka, dan berada di bawah pemerintahan penjajah. Alhasil kejayaan yang mereka rasakan, kebanyakan berakhir tragis.
Berdasarkan penesuluran iNews.id, sedikitnya ada empat artis cantik dan populer di era 1950-an hingga 1970-an yang menjalani hari-hari terakhir dalam hidup mereka dengan tragis. Penasaran siapa saja mereka? Berikut rangkumannya dilansir dari berbagai sumber, Kamis (16/9/2021):
1. Roekiah
Roekiah adalah artis yang lahir dan besar di era penjajahan Belanda. Apabila Anda pernah mendengar nama Kartolo, Roekiah adalah istri dari seniman besar tersebut. Semasa hidupnya, Roekiah adalah seorang ikon mode dan kecantikan. Penampilannya dalam sejumlah iklan dan lukisan kerap dibandingkan dengan artis legendaris dunia, antara lain Janet Gaynor. Roekiah berhasil meraih segalanya, mylai jadi penyanyi keroncong, pemain film, hingga dikenal sebagai selebritis cantik. Namun sayang, hidupnya berakhir tragis. Pada masa penjajahan Jepang, Roekiah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghibur tentara Jepang. Dia seakan dipaksa bekerja rodi dengan menjalani tur ke sejumlah kota walaupun sedang sakit, bahkan sampai mengalami keguguran. Akhirnya Roekiah tutup usia pada tanggal 2 September 1945, tak lama setelah Indonesia merdeka.
2. Dhalia
Dhalia menjadi artis legendaris di industri perfilman Indonesia. Dia merupakan aktris yang tenar di era 1950-an sekaligus peraih piala FFI pertama sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik pada 1955. Populer sebagai seorang aktris, latar belakang Dhalia rupanya tidak sembarangan. Aktris asal Medan ini merupakan keturunan keluarga bangsawan di Deli, Sumatra Utara. Nama Dhalia semakin melejit di era 1950-an. Dapat dikatakan, era 1950-an itu merupakan puncak kejayaannya sebagai aktris. Dia meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik di ajang penghargaan bergengsi, Festival Film Indonesia (FFI) yang digelar pertama kalinya pada 1955.
Tetapi sayangnya, karier bersinar di masa muda dan gelar bangsawan yang dimilikinya, tidak menjadi jaminan Dhalia hidup enak di masa tua. Melansir dari kanal YouTube Mesin Waktu, Kamis (16/9/2021), di masa tuanya Dhalia justru hidup mengontrak rumah bersama anak perempuannya yang sudah menjanda dan cucunya di kawasan Pegangsaan, Jakarta Pusat. Bahkan, kepada wartawan majalah Pertiwi, Dhalia sempat mengaku pusing mencari uang untuk membayar kontrakan rumah sebesar Rp450.000 per tahun. Tak hanya itu, di usia senjanya, Dhalia tetap menerima tawaran bermain film meski dia harus berangkat ke lokasi syuting menggunakan bus kota atau bajaj. Dhalia lalu meninggal dunia di Jakarta pada 14 April 1991. Dia mengembuskan napas terakhirnya di usia 64 tahun.