JAKARTA, iNews.id – Memotret kehidupan para pengungsi, sebanyak 230 seniman dari mancanegara memberikan karya seni mereka dalam sebuah buku. Sebanyak 30 karya dari para seniman ini hadir di buku Arts for Good Project yang dinilai berdampak positif pada lebih dari 37.000 kehidupan di bidang inklusi, pemberdayaan, keberlanjutan, kesehatan mental, dan pendidikan seni
Buku yang diluncurkan oleh Singapore International Foundation sekaligus menandai ulang tahun ke-8 inisiatif Arts for Good (A4G). Salah satu proyek yang ditampilkan dalam publikasi ini adalah Music Project at Hope Learning Centre di Cisarua, Indonesia. Bersama musisi dari Singapura dan Indonesia, para pengungsi Afghanistan menampilkan tiga komposisi asli.
Buku ini menyoroti kisah-kisah para pengungsi dan menyampaikan tema-tema kebebasan, harapan, dan kekuatan. Ini menunjukkan kekuatan transformatif dari musik untuk mempromosikan persatuan dan integrasi sosial dan mengangkat kehidupan.
CEO SIF Jean Tan mengatakan A4G menyadari bahwa seni bukan hanya bentuk hiburan atau ekspresi diri. Seni juga merupakan katalisator yang sangat kuat untuk perubahan sosial dan sarana untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan penuh kasih.
“Kami berharap bahwa publikasi ini akan menginspirasi lebih banyak orang untuk bergabung dalam misi SIF untuk menghubungkan masyarakat dan mewujudkan kolaborasi untuk perubahan sosial,” kata Jean Tan.