JAKARTA, iNews.id - Penikmat musik lawas Tanah Air pasti masih mengingat nama Ermy Kullit. Dia merupakan penyanyi jazz Indonesia era 1980-an yang terkenal dengan tembang Kasih ciptaan Richard Kyoto.
Ermy memulai debut kariernya di industri musik sejak 1973. Saat itu, pemilik nama lengkap Ermy Maryam Nurjannah Kullit ini hijrah ke Jakarta dan mulai bernyanyi di sebuah hotel.
Satu tahun kemudian, Ermy mulai menelurkan album rekaman dalam bentuk piringan hitam pada 1974. Dalam album tersebut, Ermy membawakan lagu-lagu milik Favorite's Grup berjudul Cinta, dalam alunan musik pop.
Perempuan asal Manado ini lalu bertolak ke sejumlah negara seperti Malaysia, Singapura, dan Bangkok. Dia kembali ke Indonesia pada 1981 dan mulai bernyanyi lagi di beberapa hotel berbintang sebelum akhirnya memilih menyanyi di Jaya Pub, milik pasangan aktris dan aktor Rima Melati dan Franz Tumbuan.
Di tempat itu, Ermy kerap membawakan lagu-lagu dari Salena Jones, penyanyi jazz legendaris dari Amerika Serikat. Berkat itu dan suaranya yang khas, Ermy kerap mendapat julukan sebagai ‘Salena Jones Indonesia’.
Setelah berkiprah dengan musik-musik jazz hingga memiliki album, pada 1983, Ermy bermain dengan lagu-lagu bossas. Dia bahkan merilis album bossas dengan lagu-lagu karya cipta sang legendaris, Rinto Harahap. Kemudian disusul album Cintaku Abadi (1984) ciptaan Buche Tess dan Walau dalam Mimpi (1985) hasil ciptaan David Messakh.
Nama Ermy Kullit langsung melejit lewat lagu Kasih ciptaan Richard Kyoto yang direkam pada 1986. Lewat album tersebut, dia dinobatkan sebagai Penyanyi Jazz Terbaik dan mendapat nominasi sebagai album terbaik oleh BASF Award.
Tak hanya lagu ‘Kasih’, Ermy Kullit juga terkenal dengan tembang ‘Pasrah’ ciptaan Richard Kyoto. Usai bersinar di era 1980-an, kini apa kabar Ermy Kullit?