Bukan tanpa alasan, niat itu sempat terpikirkan olehnya setelah merasa frustrasi karena tak dapat bertemu dengan sang anak. Rey sempat merasa menjadi sosok orang tua yang tak berguna karena tak dapat berada di samping anaknya.
"Yang paling sedih sih, anak. Kenapa aku harus ada di situ, harusnya aku ada di rumah sama anak-anak," ujar Rey.
"Kalau wanita pernah punya anak atau menyusui, pasti tahu rasanya. Sehari enggak ketemu anak aja susah, apalagi aku di sana rasanya seperti 1000 tahun," katanya.
Rasa bersalah Rey semakin besar ketika mendapati sang buah hati harus dirawat di rumah sakit tanpa kehadiran ayah dan ibunya. Dia pun mengaku sangat terpukul kala itu.
"Kok aku jadi ibu seperti enggak bermanfaat banget. Apalagi waktu dia masuk rumah sakit, dia diinfus kesakitan, mau pulang," ujar Rey.
"Penginnya minimal aku ada di sampingnya dia, tapi sampai akhirnya dia sembuh sampai dia sakit lagi, tapi aku masih di dalam (penjara)," katanya sambil berurai air mata.