Emma sendiri kini berperan penuh sebagai pendamping Bruce. Dia tak hanya menjadi istri dan ibu dari dua anak mereka, tetapi juga pengasuh utama (caregiver) yang harus mengatur semuanya. Mulai dari jadwal medis, terapi, hingga dukungan psikologis keluarga.
Tak tinggal diam, Emma kini aktif sebagai advokat kesadaran tentang FTD dan Alzheimer. Ia kerap menjadi pembicara dalam forum-forum kesehatan global, dan tengah menulis buku “The Unexpected Journey” yang dijadwalkan rilis September 2025.
“Kami tidak siap menghadapi ini, tapi sekarang saya ingin membantu keluarga lain agar lebih siap dari kami,” ujar Emma.
Frontotemporal dementia masih tergolong penyakit langka dan belum banyak dipahami oleh masyarakat. Penyakit ini bisa memengaruhi:
Ahli medis menyebut FTD sebagai penyakit yang cepat memburuk dan belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan secara total. Rata-rata harapan hidup pasien FTD adalah 6–8 tahun setelah diagnosis, tergantung kondisi tubuh dan usia.
Meski kondisi Bruce Willis memburuk, dukungan dari penggemar dan masyarakat global terus mengalir.
Di berbagai platform media sosial, tagar seperti #PrayForBruce dan #BruceWillisStrong menjadi bentuk solidaritas dari mereka yang tumbuh bersama film-film legendaris sang aktor.
“Kami sangat tersentuh oleh cinta dari para penggemar. Kami berterima kasih dan berharap Bruce bisa terus merasakan dukungan itu,” ujar keluarga dalam pernyataan resmi.