"Misalnya gue mau bikin kue, itu kalau gue belum siap untuk bikin, jangan coba. Karena kalau gue coba bikin, gue akan terus 'kenapa enggak bisa' sampai bisa," kata Avi.
Bahkan semakin bertambahnya usia, Avi merasa gejala-gejala itu justru semakin dirasakan olehnya. Dia mengaku tak bisa sedikit saja melihat sedikit pun ada barang yang tak rapi di rumahnya.
"Gue lebih happy mengeluarkan energi gue, tapi semua beres. Gue enggak ada pembantu enggak apa-apa gue bisa, lo mau suruh gue serumah? Bisa, energi gue akan keluar semua," ujarnya.
Avi menjelaskan, bahwa gejala-gejala OCD telah dirasakannya sejak kecil. Namun saat itu, dia belum mengetahui bahwa yang dirasakan olehnya merupakan gejala OCD.
Meski begitu, Ramzi mengaku sosok Avi tetap melengkapi dirinya sebagai pribadi yang cukup santai. Bahkan, ketelitian Avi sangat membantu Ramzi dalam mengatur keuangan dalam keluarganya.
"Gue ketolongnya buat gue itu dia bisa manage keuangan. Jadi dia sudah bisa nerka itu, dia detail. Buat gue itu menguntungkan," kata Ramzi.