Didikan itu terus dibawanya sampai saat ini, sehingga Dikta terbiasa untuk selalu santai setiap menghadapi masalah. Alih-alih meluapkan emosi dengan marah atau menangis, Dikta justru tertawa ketika masalah itu datang. "Apa pun masalahnya ya udah bawa ketawa aja itu lebih baik daripada kita marah atau nangis. Kita jadi rileks dan menemukan prespektif lain dari masalah itu," kata Dikta.
Menurutnya, ketika ada masalah datang dan dihadapi dengan tertawa maka energi negatif yang dirasakan tidak akan tertular ke orang lain.
Dikta tidak ingin membuat situasi tambah rumit ketika menghadapi masalah dengan menangis atau marah-marah tak karuan.
"Kalau kita kusut malah engga menyelesaikan masalah jadi harus ada satu orang yang ketawa-tawa. Coba lihat, seperti pas papa sakit pas jenguk ya udah ketawa aja oh papa sakit, kenapa pah, biarpun aku tuh ancur banget. Makanya pas orang-orang di sekitar dia nangis aku minta keluar supaya energi negatifnya tidak menular," katanya.