Sesampainya di sekolah tersebut, Tsania lalu meminta izin menemui sang anak kepada seorang guru. Keduanya pun bertemu untuk pertama kali usai berpisah selama bertahun-tahun.
"Keluarlah Syarif, wah itu pecah, aku kayak mimpi, Syarif juga kayak mimpi, kayak bengong, ngelihat aku kayak ada fase 'ini benar ada Umi depan mata', terus aku bilang 'Syarif masih ingat Umi nggak' 'iya ingat, Umi sekarang aku bisa baca loh," kata dia lagi.
Sebagai ibu, Tsania tak ingin melibatkan anak dalam perselisihannya dengan Atalarik Syah soal hak asuh. Dia sadar jika harus selalu tampak bahagia di depan anaknya meski hatinya merasa hancur.
"Aku kan kalau depan anak harus 100 persen bahagia, itu layer yang aku kasih, mau aku, mau aku balik badan air mataku netes itu urusan aku, tapi anak nggak boleh lihat aku kayak gitu," katanya.