Usai melepas cadarnya, Inara pun tak kuasa menahan air mata. Dia dipeluk oleh salah satu rekannya yang berusaha menguatkannya. Dengan kondisi wajahnya yang sudah tak lagi ditutupi cadar, Inara pun menegaskan bahwa keputusan ini semata-mata berkaitan dengan perjuangannya untuk membesarkan anak-anaknya.
"Jadi mudah-mudahan teman-teman semuanya, netizen tidak berburuk sangka sama aku, karena aku berjuang buat anak-anak aku,"sambungnya.
Inara pun tak mempermasalahkan jika dirinya menjadi sasaran empuk netizen yang akan menghujaninya dengan berbagai tuduhan miring akibat keputusannya ini. Saat ini dirinya ingin memprioritaskan anak-anaknya diatas segalanya.
"Insya Allah (ikhlas di-bully). Bully-an gak ada artinya apa-apa buat saya. Yang paling penting buat saya saya bisa mendampingi anak-anak saya,"katanya.
Ustaz Derry Sulaiman yang mendampingi Inara pun memahami betul keputusan yang telah diambil oleh Inara. Tak bermaksud untuk menganjurkan membuka cadar, Ustaz Derry hanya memberi masukan jika apapun keputusan yang diambil Inara, termasuk membuka cadarnya tidak menyalahi aturan agama dan bukan merupakan sebuah kemaksiatan.
"Tolong nanti netizen yang melihat Ina suatu hari membuka niqabnya, jangan di-bully. Karena itu bukan sebuah kemaksiatan. Itu hukumnya boleh-boleh saja. Karena untuk memakai itu, harus kuat imannya, banyak yang harus dikorbankan. Saat Ina membuat keputusan, untuk memperlihatkan wajahnya, silakan. Lakukan itu karena Allah. Jadi Ina lakukan karena Allah saja, kalau mau pakai pakai, kalau mau buka, ya buka," kata ustaz Derry Sulaiman.