Mereka juga ingin meluruskan mengenai alasan di balik kemunculannya saat bernyanyi usai laga berlangsung. Sesuai dengan apa yang sempat disampaikan oleh Ashanty melalui Instagram, mereka ditawari oleh panitia penyelenggara untuk mengisi acara, bukan berdasarkan keinginan sendiri.
"Sedikit kami luruskan ceritanya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Kami di sini bukan menawarkan diri, namun diminta untuk menjadi pengisi acara di tanggal 11 suatu kebanggaan saat ditawari mengisi acara ini," katanya.
Keduanya memang sempat khawatir saat menerima tawaran tersebut mengingat lagu-lagu yang mereka bawakan bukanlah lagu yang bertema kebangsaan atau yang bisa membakar semangat penonton. Namun, Anang dan Ashanty tetap menerima karena menurut mereka hal ini sebagai bentuk dukungan kepada Timnas Indonesia.
"Walaupn jauh di lubuk hati kami yang paling dalam ada perasaan khawatir karena merasa lagu-lagu kami tidak cocok nyanyi di acara tersebut. Namun karena memang kami sangat bangga dan support terhadap timnas Indonesia, maka kami menerima dan mengikuti semua aturan dan ketentuan dari panitia penyelenggara," katanya.
Anang dan Ashanty menegaskan, mereka tidak berniat untuk merusak perayaan kemenangan dan momen sakral yang biasa terjadi usai timnas berlaga. Hanya saja, mereka mengikuti kesepakatan untuk menyanyikan lagu Indonesia Pusaka di half time, lalu lagu Kebyar-Kebyar dan Rindu Ini usai laga. Sesuai kesepakatan dengan panitia, yakni 2 lagu kebangsaan dan satu lagu milik sendiri.
"Tidak ada niatan sedikit pun untuk menodai malam kemenangan dengan menyanyikan lagu yang tidak sesuai," katanya.