JAKARTA, iNews.id - Jauh sebelum Indonesia merdeka, Kota Batavia menjadi pusat pemerintahan Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC). Tak aneh bila kota ini menghadirkan banyak lapangan pekerjaan bagi warga yang tinggal di sekitarnya.
Ditunjang dengan pelabuhan yang ramai, Sunda Kelapa, perputaran uang di wilayan ini terus berlangsung. Selain itu, akulturasi budaya terjadi melalui para pelancong, saudagar, serta pelaut dari luar negeri.
Dengan berbagai interaksi itu, tidak mengherankan bila banyak kebudayaan di Batavia mirip dengan ciri khas dari daerah lain seperti China, Arab, dan Belanda. Kemiripan ini terlihat dari pakaian pada adat pernikahan, alat musik, dan terutama makanan.
Makanan khas dari daerah ini beraneka ragam, dua di antaranya nasi ulam dan semur jengkol. Nasi ulam merupakan makanan yang khas kebudayaan melayu, nasi ini terdiri dari berbagai bumbu dan rempah sehingga dengan taburan serundeng, irisan mentimun, dan daun kemangi.
Masakan kedua yakni semur jengkol menjadi makanan favorit warga yang tinggal di Batavia, dan kini menjadi Jakarta. Pada olahan semur, terdapat kuah yang dibuat dari bumbu-bumbu dengan bahan utamanya merupakan jengkol.