"Saya minta (Ferry Sunarto) menyeleksi fashion, utama ready-to-wear untuk UMKM. Tahun lalu, baju yang dipakai para model semua terjual. Artinya model-model busana kita sangat disukai, terutama batik ya," kata dia.
Di perhelatan tersebut, Ferry Sunarto tak hanya sebagai fashion designer yang menampilkan karya-karyanya di acara fashion show, tetapi juga Ketua Koordinator Fashion untuk memilih dan membina para pelaku UMKM dan fashion designer muda.
Di festival ini, Ferry Sunarto juga menggelar fashion show tunggal dengan menampilkan 30 koleksi busana 'pret-a-porter' dan 'couture spring/summer 2020' bertemakan 'de Posuo' yang menggunakan kain tenun khas Sulawesi Tenggara.
"Saya sebagai putra bangsa merasa bertanggung jawab untuk sama-sama, bagaimana karya Indonesia, termasuk kain-kainnya bisa ekspor dan tembus ke pasar internasional," kata Ferry Sunarto yang kali ini membawa kain khas Sulawesi Tenggara untuk diperkenalkan di fashion show tunggal FIM, 4 Agustus mendatang.