Hary Tanoesoedibjo juga mengatakan, soft skill yang terus diasah akan membuat seseorang selalu berimprovisasi dalam hal apapun. Jadi, ke depannya dapat dengan mudah mengikuti perkembangan zaman dan tak tergerus arus globalisasi, serta di tengah tingginya persaingan yang akan dihadapi.
"Orang yang soft skill-nya kuat pasti improvisasinya juga kuat. Selalu ingin belajar, disiplin, dan pantang menyerah. Di tengah kompetisi yang luar biasa, arus globalisasi, maka harus memperkuat soft skill sehingga dalam diri kita timbul improvisasi, terus menerus, sehingga mudah mengikuti perkembangan zaman," ujar dia.
Bahkan, Hary Tanoesoedibjo juga menjabarkan kekuatan soft skill bisa memungkinkan seseorang unggul dalam persaingan. Walaupun, tak menguasai suatu bidang tertentu, sehingga dalam diri seseorang seharusnya 70 persen terdiri dari soft skill yang kuat dan 30 persen sisanya untuk hard skill.